
WASHINGTON, iNews.id - Keputusan Amerika Serikat (AS) untuk mengkandangkan Boeing 737 Max muncul setelah pihak berwenang mencatat kesamaan antara dua kecelakaan baru-baru ini, dengan menggemakan laporan dari para pilot AS yang mengeluhkan masalah dengan pesawat akhir tahun lalu.
Menurut dokumen yang ditinjau oleh AFP pada database keselamatan penerbangan, para pilot
mengeluhkan soal mengendalikan Boeing 737 Max 8 saat lepas landas. Mereka menyebut pesawat tiba-tiba mengarah ke bawah.
Mereka melaporkan kesulitan yang serupa dengan yang berkontribusi pada kecelakaan fatal Lion Air di Indonesia pada Oktober.
Setidaknya empat pilot AS mengajukan laporan menyusul jatuhnya penerbangan Lion Air pada Oktober di Indonesia tak lama setelah lepas landas.
Dua pilot AS melaporkan insiden terpisah yang melibatkan sistem anti-stalling 737 Max pada November. Fitur baru ini dirancang untuk menjaga pesawat agar tidak macet.
Sistem ini mencegah pesawat menunjuk ke atas pada sudut yang terlalu tinggi, di mana dia bisa kehilangan daya angkatnya.
Namun, menurut laporan Sistem Pelaporan Keselamatan Penerbangan AS itu -yang digunakan pilot untuk mengungkapkan informasi secara anonim- hal tersebut tampaknya menyebabkan hidung pesawat menukik.
Dalam kedua kasus, pilot terpaksa turun tangan untuk menghentikan pesawat agar tidak turun.
Kecelakaan Lion Air yang menewaskan 189 orang disebabkan oleh sistem stabilisasi penerbangan yang dirancang untuk mencegah pesawat berhenti, yang disebut MCAS.
Setelah kecelakaan Lion Air, Boeing mengeluarkan informasi tentang apa yang harus dilakukan mengenai pembacaan yang salah dari sensor, yang mengirimkan informasi tentang sudut terbang pesawat.
Sementara itu, otoritas penerbangan sipil AS, Federal Aviation Administration (FAA), menyatakan bahwa bukti baru dan data satelit menunjukkan kesamaan antara kecelakaan Ethiopian Airlines 737 Max 8 pada hari Minggu kemarin yang menewaskan 157, dengan inisden maut Lion Air.
"(Bukti) itu menjamin penyelidikan lebih lanjut tentang kemungkinan penyebab bersama untuk dua insiden itu," demikian pernyataan FAA, dalam perintah darurat.
Puluhan maskapai dan pemerintah di seluruh dunia sudah mengambil langkah itu.
Penyebab tragedi di Ethiopia belum diketahui. Namun kotak hitam dengan data penting dan rekaman pilot yang ditemukan pada Senin akan dikirim ke Prancis untuk dianalisis.
Menanggapi tekanan internasional, Boeing sudah mengumumkan sedang mengerjakan pembaruan untuk perangkat lunak penerbangan dan pelatihan di pesawat.
Editor : Nathania Riris Michico
https://ift.tt/2UvcKjc
March 14, 2019 at 05:55PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "4 Pilot AS Laporkan Sulitnya Kendalikan Sistem Boeing 737 Max"
Post a Comment