Search

30 Tahun Berkuasa, Presiden Kazakhstan Tiba-Tiba Mengundurkan Diri

ASTANA, iNews.id - Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev membuat pengumuman mengejutkan dengan memutuskan mundur setelah hampir 30 tahun berkuasa.

Nazarbayev (78) memerintah Kazakhstan sejak sebelum runtuhnya Uni Soviet dan tidak meninggalkan penerus yang jelas.

Namun, dia akan terus menikmati kekuasan berkat status konstitusionalnya sebagai "Pemimpin Bangsa" dan posisi seumur hidup sebagai kepala dewan keamanan negara.

"Saya membuat keputusan sulit, untuk mengundurkan diri sebagai presiden Republik Kazakhstan," kata Nazarbayev, dalam pidato yang disiarkan televisi kepada negara itu, seperti dilaporkan AFP, Rabu (20/3/2019).

"Saya melihat tugas masa depan saya memastikan datangnya kekuasaan generasi baru pemimpin yang akan melanjutkan transformasi yang sedang dilakukan di negara ini."

Nazarbayev mengatakan, ketua Senat Kazakh, Kassym-Jomart Tokayev yang berusia 65 tahun, akan mengambil alih untuk sisa masa jabatannya. Pemilihan presiden dijadwalkan digelar pada Maret tahun depan.

Tokayev akan dilantik sebagai pemimpin sementara negara itu pada pada hari ini waktu setempat.

Selain posisi negaranya, Nazarbayev akan tetap menjadi kepala partai Nur Otan yang berkuasa.

"Saya tetap bersama Anda, kebutuhan negara, dan orang-orang akan tetap menjadi perhatian saya," katanya.

Nazarbayev mulai menjabat pada 1990. Setelah kematian presiden Uzbekistan Islam Karimov pada 2016, dia menjadi pemimpin regional terakhir yang berkuasa sejak sebelum keruntuhan USSR pada 1991.

Menurut pernyataan yang diterbitkan oleh administrasi kepresidenan Kazakhstan, Nazarbayev sudah berbicara dengan sekutu Rusia, Presiden Vladimir Putin, tentang pengunduran dirinya dan keduanya sepakat untuk mempertahankan hubungan baik.

Dia juga berbicara dengan para pemimpin lain dari bekas republik Soviet.

Nazarbayev terpilih pada 1999, 2005, 2011 dan sekali lagi pada 2015, dengan meraup lebih dari 97 persen suara. Namun pemungutan suara itu dikritik secara internasional.

Namun, di bawah kepemimpinan Nazarbayev, negara berpenduduk 18 juta jiwa ini memanfaatkan sumber daya energi dan lokasi strategisnya menjadi berpengaruh, bahkan menjadi tuan rumah pembicaraan nuklir Iran dan negosiasi damai Suriah.

Ibu kota baru yang futuristik dan modern, Astana, yang dibangun pada tahun-tahun pascakemerdekaan, melambangkan upaya Nazarbayev untuk mengubah negara.

Dalam pidatonya, Nazarbayev menyebutkan serangkaian prestasi, dengan mengatakan ekonomi tumbuh 15 kali selama puluhan tahun jabatannya.

"Dari reruntuhan Uni Soviet, kami berhasil membangun negara yang sukses dengan ekonomi pasar modern di Kazakhstan," katanya.

"Kami menempatkan Kazakhstan di peta, di mana tidak ada negara seperti itu."

Namun dalam beberapa tahun, perekonomian negara serta standar hidup menurun lantaran kejatuhan harga minyak 2014 dan sanksi Barat terhadap Rusia, mitra dagang utama.

Pengunduran diri Nazarbayev terjadi kurang dari sebulan setelah dia memecat pemerintahnya dengan alasan kurangnya pembangunan ekonomi.

Nazarbayev kemudian menunjuk Askar Mamin yang berusia 53 tahun sebagai perdana menteri baru dan mengumumkan rencana untuk menghabiskan lebih dari 5 miliar dolar untuk program-program sosial dan gaji negara.

Hingga kini, belum ada ada rencana suksesi jelas dan belum ada pula alternatif yang pasti untuk negara yang sebagian besar penduduknya Muslim itu.

Editor : Nathania Riris Michico

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2HtfJ8U
March 20, 2019 at 10:39PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "30 Tahun Berkuasa, Presiden Kazakhstan Tiba-Tiba Mengundurkan Diri"

Post a Comment

Powered by Blogger.