JAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) soal suku bunga acuan. Bank sentral diprediksi akan kembali menahan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (7DRRR) sebesar 6 persen.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira, mengatakan BI masih akan mengambil keputusan yang sama seperti bulan lalu. Hal ini dilakukan untuk menyeimbangi pergerakan kurs rupiah yang masih fluktuatif.
"Masih tetap di 6 persen, belum ada proyeksi BI akan lakukan pelonggaran karena masih melihat rupiah yang bergerak fluktuatif," kata Bhima kepada iNews.id, Kamis (21/2/2019).
Beberapa waktu lalu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), sempat berada di bawah Rp14.000 per dolar AS. Namun, saat ini nilai tukar rupiah kembali ke atas Rp14.000 per dolar AS.
Bhima menjelaskan, untuk menjaga kestabilan rupiah, BI masih akan menggunakan instrumen berjangka pendek. Sesuai pernyataan Gubernur BI Perry Warjiyo, suku bunga saat ini sudah mendekati puncak (near peak).
"BI diperkirakan masih mengandalkan cadangan devisa. Bukan melalui instrumen suku bunga dalam jangka pendek ini untuk stabilikan kurs rupiah," kata Bhima.
Selain itu, BI juga masih akan melihat situasi perekonomian global, khususnya bank sentral AS, The Federal Reserve. Pasalnya, the Fed menyatakan, masih belum akan menaikan suku bunga acuan dalam waktu dekat.
"BI juga mengantisipasi arah dari the Fed dan perkembangan makro ekonomi global, khususnya AS dan China," ujar Bhima.
Editor : Rahmat Fiansyah
https://ift.tt/2VbKl1D
February 21, 2019 at 05:40PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bank Indonesia Diprediksi Kembali Tahan Suku Bunga"
Post a Comment