
JAKARTA, iNews.id - Tingginya harga tiket pesawat tujuan domestik di pasaran menyebabkan turunnya minat wisata lokal. Hal ini dapat terlihat dari berkurangnya konsumen agent travel untuk tujuan wisata dalam negeri.
"Rekan-rekan travel agent di daerah yang menjadi destinasi wisata sekarang kelabakan, karena tamu sepi," kata Sekjen Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno, kepada iNews.id, Rabu (27/3/2019).
Pauline mengatakan, tingginya harga tiket berimbas kepada turunnya minat masyarakat untuk berpergian dalam negeri menggunakan pesawat. Hal ini kemudian membuat banyak travel agent mencari solusi untuk mengantisipasi turunnya peminat wisata lokal.
Salah satu strateginya, yakni dengan lebih mempromosikan wisata internasional. Pasalnya, saat ini ada beberapa harga tiket pesawat tujuan luar negeri yang lebih murah dibandingkan dalam negeri.
"Biasanya ada company outing atau corporate gathering kita travel agent akan suggest dengan harga bujet tertentu, (misalnya) bisa ke Belitung, Bali, atau Danau Toba. Tapi karena mahalnya tiket pesawat harga segitu sudah tidak bisa tertutup, mau tidak mau kita terpaksa alihkan ke destinasi lain," tutur Pauline.
Lebih tingginya biaya yang dibutuhkan untuk penerbangan domestik dinilai memicu masyarakat memilih penerbangan luar negeri yang jauh lebih ekonomis."Ke Manado naik Garuda PP (pulang-pergi) Rp7,3 juta, sementara Batik Air Rp6,8 juta. Anda tahu harga promo tiket ke Jepang? Hanya sekitar Rp5 juta," ucap Pauline.
Hal ini sangat disayangkan oleh Pauline, mengingat pemerintah sedang fokus meningkatkan pendapatannya dari industri pariwisata. "Sangat disayangkan, karena sekarang Presiden Joko Widodo sedang gencar mempromosikan pariwisata Indonesia dan membangun infrastuktur, bandara, untuk konektivitas," katanya.
Editor : Ranto Rajagukguk
https://ift.tt/2UkO00t
March 27, 2019 at 10:45PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tiket Pesawat Domestik Mahal, Masyarakat Pilih Liburan Keluar Negeri"
Post a Comment