MANILA, iNews.id - Ribuan perempuan di Filipina memperingati Hari Perempuan Internasional dengan berunjuk rasa menentang Presiden Rodrigo Duterte, Jumat (8/3/2019). Mereka memprotes sikap antiperempuan Duterte.
Para pengunjuk rasa mendatangi Istana Malacanang, memprotes Duterte yang pernah beberapa kali membuat lelucon tentang pemerkosaan. Duterte juga pernah mengaku melecehkan pembantunya saat remaja.
Juru bicara Duterte beberapa kali menyampaikan bahwa komentar itu hanya lelucon dan jangan dianggap serius.
Pemimpin demonstran yang berasal dari kelompok perempuan Gabriela, Joms Salvador, mengatakan, pernyataan-pernyataan anti-perempuan Duterte itu tidak bisa diterima, baik bercanda atau tidak.
"Penegak hukum menafsirkan pernyataan itu sebagai kebijakan dan bisa memberi semangat kepada para penjahat lainnya," ujar Salvador, dikutip dari AFP.
Menurut dia, saat ini satu perempuan dewasa dan anak-anak diperkosa setiap jam di Filipina, naik 153 persen dibandingkan 10 tahun lalu atau sebelum Duterte menjadi presiden.
Sementara itu, ratusan polisi mengawal ketat para pengunjuk rasa yang diperkirakan berjumlah 4.000 orang.
Di tempat lain, Hari Perempuan Intenasional juga diperingati di pusat perbelanjaan di Manila dengan menggelar pameran yang menampilkan pakaian yang dikenakan para perempuan korban pemerkosaan.
Penyelenggara menyatakan, pameran tersebut didukung badan PBB United Nations Population Fund dan yang telah berlangsung sejak bulan lalu.
"Ini merupakan pameran bagus. Ini meningkatkan kesadaran tentang pemerkosaan. Perempuan dari segala usia dan latar belakang bisa menjadi korban dan itu membuat pihak yang meremehkannya," kata Salvador.
Editor : Anton Suhartono
https://ift.tt/2XTJd50
March 09, 2019 at 12:55AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ribuan Perempuan Filipina Unjuk Rasa Menentang Presiden Duterte"
Post a Comment