Murka soal Golan, Suriah Minta DK PBB Gelar Pertemuan Darurat

DAMASKUS, iNews.id - Suriah meminta Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mengadakan pertemuan darurat untuk membahas keputusan Amerika Serikat (AS) yang mengakui Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah Israel.

Presiden Donald Trump menandatangani pernyataan berisi pengakuan AS atas pencaplokan Israel terhadap dataran tinggi Golan.

Dalam sepucuk surat yang dilihat oleh AFP, misi Suriah untuk PBB meminta dewan, yang dipegang oleh Prancis, untuk menjadwalkan pertemuan darurat.

"Untuk membahas situasi di Golan Suriah yang diduduki dan pelanggaran nyata terbaru atas resolusi Dewan Keamanan oleh negara anggota tetap," demikian isi surat itu, seperti dikutip AFP, Rabu (27/3/2019).

Namun pertemuan itu belum dijadwalkan dan para diplomat mengatakan akan berdiskusi lebih dulu di dewan terkait permintaan tersebut.

Pada Jumat (22/3), Suriah menulis surat terpisah yang mendesak dewan untuk menegakkan resolusi yang menuntut Israel menarik diri dari Golan.

DK PBB dijadwalkan membahas krisis terbaru itu pada Rabu dalam pertemuan yang membahas perbaruan tugas pasukan penjaga perdamaian PBB yang dikerahkan antara Israel dan Suriah di Golan, yang dikenal sebagai UNDOF.

Lima negara Eropa di kursi dewan sebelumnya menolak keputusan Trump dan menyuarakan keprihatinan bahwa langkah AS akan berdampak buruk bagi kondisi Timur Tengah.

Dua sekutu terdekat AS -Inggris dan Prancis- bergabung dengan Belgia, Jerman, dan Polandia untuk menyatakan bahwa posisi Eropa tidak berubah dan bahwa Golan tetap menjadi wilayah Suriah yang diduduki Israel, sejalan dengan hukum internasional yang diabadikan dalam resolusi PBB.

Tiga resolusi Dewan Keamanan PBB menyerukan Israel untuk mundur dari Golan, yang direbut dari Suriah saat Perang Enam Hari 1967 dan dianeksasi pada 1981. Langkah ini tidak pernah diakui secara internasional.

Editor : Nathania Riris Michico

Let's block ads! (Why?)