Search

Lawan Hoaks, Media Sosial Diminta Ciptakan Pemilu Damai

JAKARTA, iNews.id - Penyelenggaraan pemilu damai menjadi cita-cita seluruh elemen masyarakat. Perananan media sosial dinilai cukup vital untuk menjaga suasana kondusif.

Kepolisian bekerja sama dengan KPU dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan mengawal agar publik berhati-hati dalam menyebarkan informasi.

"Di era digital ini, media sosial memegang peranan yang sangat penting dalam membantu menciptakan terselenggaranya Pemilu yang sejuk," kata Karo Multimedia Div Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Budi Setiawan di Jakarta, Kamis (28/3/2019).

Menurut data APJII tahun 2017 terdapat 143 juta penduduk Indonesia yang mengakses internet dan memanfaatkan jejaring media sosial untuk berkomunikasi.

"Artinya ada 54 persen lebih masyarakat yang menggunakan media sosial setiap harinya," ujar dia.

BACA JUGA: Panglima TNI Minta Santri Tidak Mudah Terprovokasi Hoaks

Dari sana juga, kata Budi, berbagai nformasi berseliweran, termasuk berita hoaks, dan ujaran kebencian. Meski Polri sudah sering melakukan penegakan hukum, namun tak membuat peredaran hoaks pun meredam.

Sekarang ini, ancaman hoaks dan ujaran kebencian di media sosial sudah membahayakan. Data Mabes Polri, sepanjang 2018 ditemukan 30.056 konten negatif di media sosial, terdiri dari 602 konten atau 6 persen mengandung hoaks, 20.945 (70 persen) provokasi, 6.886 (23 persen) ujaran kebencian.

"Sisanya SARA, radikalisme dan terorisme," ujarnya.

Dalam upaya melawan hoaks, Polri, KPU dan Kemenkominfo menggelar seminar nasional dengan mengundang mahasiswa, serta para penggiat medsos. Tujuannya agar mampu melawan hoaks yang beredar jelang pemilu.

Editor : Andi Mohammad Ikhbal

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2Ukq5Ok
March 29, 2019 at 01:59AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Lawan Hoaks, Media Sosial Diminta Ciptakan Pemilu Damai"

Post a Comment

Powered by Blogger.