Jokowi Sebut Harga Karet Mulai Membaik

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah terus berupaya meningkatkan harga karet di level petani. Salah satunya menyerap karet untuk proyek infrastruktur seperti jalan.

Presiden Joko Widodo mengatakan, berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah mulai membuahkan hasil. Harga karet mulai membaik.

"Barusan saya bisik-bisik sama salah satu petani, Pak Ali namanya. Saya tanya bagaimana harga karet? Dia bilang Alhamdulillah Pak dulu Rp 4 ribu - Rp 5 ribu, sekarang mulai masuk Rp 8 ribu," ujar Jokowi melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (10/3/2019).

Hal senada diutarakan Farid Bani Adam, petani yang sudah menggeluti perkebunan karet selama 20 tahun.

"Harga sebulan lalu 5 ribuan. Sekarang Alhamdulillah sudah naik 8 ribuan," kata Bani.

Presiden mengungkapkan sejumlah skenario di hadapan ribuan petani karet di Sumatera Selatan. Pertemuan tersebut dilakukan di Pusat Penelitian Karet, Kementerian Pertanian, Sembawa, Kabupaten Banyuasin.

Pertama, kata Presiden, pemerintah sudah mengajak Malaysia dan Thailand untuk bekerja sama mengangkat harga karet. Sebagai sesama negara penghasil karet, ketiga negara sepakat mengurangi ekspor.

Kedua, Presiden memerintahkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menggunakan karet dalam campuran aspal.

"Sekarang mengaspal jalan jangan sampai hanya aspal. Campur dengan karet. Sudah dicoba di Sumsel, Riau dan Jambi. Hasilnya bagus, tapi harganya lebih mahal sedikit. Nggak apa beli, ini perintah," ujar Presiden.

Dia juga meminta agar penggunaan aspal karet jangan hanya sebatas di tiga provinsi tersebut, melainkan di seluruh Indonesia.

Ketiga, Presiden meminta Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto agar tidak terlalu banyak mengekspor karet alam ke luar negeri. Dia juga meminta BUMN untuk membeli karet-karet hasil perkebunan rakyat.

"Kita bangun pabrik-pabrik untuk mengolah di dalam negeri. Kita harus memiliki industri-industri yang berkaitan dengan bahan baku karet. Sehingga harga jadi lebih baik," ujar dia.

Editor : Rahmat Fiansyah

TAG :

Let's block ads! (Why?)