
TEGUCIGALPA, iNews.id - Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez, Minggu (24/3/32019), menyusul Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Namun dia tak akan memindahkan kantor kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem, melainkan hanya akan membuka kantor perwakilan perdagangan dan kerja sama.
Ironisnya, beberapa bulan lalu saat menghadiri konferensi hubungan Amerika Serikat-Israel di Washington, Hernandez justru memberikan sinyal akan memindahkan kantor kedubesnya ke Yerusalem.
"Hari ini, saya mengumumkan langkah pertama, yakni membuka kantor perdagangan di Yerusalem, ibu kota Israel, dan ini akan menjadi perpanjangan dari kedubes kami di Tel Aviv," kata Hernandez, dalam pernyataannya, dikutip dari Reuters, Senin (25/3/2019).
Lebih lanjut Hernandez mengatakan, langkah kedua yang tak disebutkannya akan memicu serangan dari musuh-musuh Israel dan AS. Untuk itu, dia bertahan dengan langkah pertama yakni hanya membuka kantor perdagangan di Yerusalem.
Sesuai hukum internasional, status Yerusalem seharusnya ditentukan melalui meja perundingan antara Israel dan Palestina, bukan atas klaim sepihak negara lain.
Pengakuan AS bahwa Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017 jelas bertentangan dengan resolusi PBB. Karena itulah mayoritas negara menolak mengikuti langkah AS tersebut, apalagi sampai memindahkan kedubes ke Yerusalem.
Sementara itu Israel mengklaim seluruh wilayah Yerusalem sebagai miliknya, sedangkan Palestina menyebut Yerusalem Timur, di dalamnya terdapat Masjid Al Aqsa, sebagai ibu kota masa depan.
Editor : Anton Suhartono
https://ift.tt/2TuTQrr
March 25, 2019 at 05:57PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Honduras Akui Yerusalem Ibu Kota Israel, tapi Tak Pindahkan Kedubes"
Post a Comment