WASHINGTON, iNews.id - Presiden Donald Trump mengatakan Amerika Serikat (AS) harus mengakui kebijakan Israel atas Dataran Tinggi Golan, kawasan sengketa yang direbut Israel dari Suriah dalam Perang Enam Hari pada 1967.
Pengumuman mengenai perubahan mengejutkan kebijakan AS ini muncul pada hari yang sama Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengunjungi Tembok Barat di Yerusalem dengan didampingi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Ini merupakan langkah yang belum pernah dilakukan sebelumnya oleh seorang pejabat tinggi AS dan merupakan wujud dukungan terbaru AS bagi negara itu, dan bagi Netanyahu.
Ini merupakan kali pertama diplomat tertinggi AS mengunjungi tempat suci Yahudi itu bersama pejabat tinggi Israel. Telah puluhan tahun para pejabat tinggi AS menahan diri untuk tidak mengunjungi lokasi itu dengan didampingi pejabat tinggi Israel, demi menjaga sikap netral terkait masa depan Yerusalem dalam perundingan mengenai pendirian negara Palestina.
Kunjungan itu diikuti cuitan Presiden Donald Trump di Twitter.
"Ini saatnya, setelah 52 tahun, AS mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan yang disengketakan," cuit Trump, seperti dilaporkan Associated Press, Sabtu (23/3/2019).
Israel merebut Dataran Tinggi Golan, yang menghadap bagian utara Israel, dari Suriah dalam pertempuran yang disebut Perang Enam Hari pada 1967, dan menganeksasi dataran strategis itu pada 1981.
Suriah menuntut dikembalikannya kawasan itu sebagai dasar bagi kesepakatan perdamaian pada masa depan dengan Israel. PM Netanyahu mengatakan, dia sudah menelpon Trump untuk mengucapkan terima kasih.
"Dia melakukannya lagi. Pertama, dia mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, dan memindahkan Kedubes AS ke sini. Kemudian, dia menarik mundur AS dari kesepakatan nuklir yang berbahaya dengan Iran, dan kembali memberlakukan sanksi-sanksi. Kini dia melakukan sesuatu yang sama pentingnya; dia mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan," kata Netanyahu.
Menlu AS Mike Pompeo mengatakan Amerika mendukung Israel.
"Malam ini Presiden Trump membuat keputusan untuk mengakui kawasan yang diperjuangkan secara keras itu, sebuah tempat penting, sebagai bagian dari kedaulatan negara Israel.”
Pemerintahan Netanyahu akan menghadapi pemilu yang sulit 9 April mendatang. Usahanya untuk meraih masa jabatan baru sebagai perdana menteri kemungkinan terhalang oleh penyelidikan korupsi serta tuduhan-tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan.
Sejumlah analis, termasuk Ross Harrison dari Universitas Georgetown, mengatakan, kunjungan Pompeo tampaknya membantu Netanyahu meringankan masalahnya.
"Jelas bahwa kunjungan itu dimaksudkan untuk memberikan dukungan bagi Netanyahu dalam usahanya mencalonkan diri kembali dalam pemilu kali ini. Pemerintahan Trump secara terang-terangan menunjukan keberpihakan dalam masalah politik di Israel, dan dalam dukungannya terhadap Benjamin Netanyahu. Saya kira kunjungan itu direncanakan untuk memberi dukungan bagi Netanyahu,” jelasnya.
Editor : Nathania Riris Michico
https://ift.tt/2FyA5dN
March 23, 2019 at 10:42PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Trump: Saatnya AS Akui Kedaulatan Israel Atas Dataran Tinggi Golan"
Post a Comment