
JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengkritisi masih adanya aparat negara yang melakukan korupsi. Kinerja pengawas intern pemerintah dinilai belum optimal mengawasi anggaran.
Sri Mulyani mengaku sudah berkali-kali mengingatkan agar aparat negara untuk tidak lagi korupsi. Namun, berbagai kasus korupsi yang diungkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus terjadi
"Saya sebagai menteri kadang kalau sudah keterlaluan dikasih tahu melalui evaluasi, penyakitnya kambuh terus, sekali-kali dilakukan shock therapy dengan OTT," kata Sri Mulyani saat menjadi pembicara dalam Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah tahun 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (21/3/2019).
BACA JUGA:
Sri Mulyani: Salat dan Puasa Rajin, Waktu Lihat Uang Lupa Semua
Sri Mulyani ke Pejabat Daerah: Saya Benci Kalau Anggaran Dikorupsi
Menurut mantan direktur Pelaksana Bank Dunia, OTT yang dilakukan KPK merupakan bentuk penindakan hukum yang perlu dilakukan. Namun, dia menilai korupsi juga perlu diatasi dengan pencegahan.
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah korupsi. Salah satunya dengan mendorong Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) mengawasi kinerja aparat negara dalam kaitannya dengan anggaran.
"APIP seharusnya juga bisa bersama-sama dengan satuan kerjanya melakukan penguatan," katanya.
Perempuan kelahiran Bandar Lampung itu meminta agar APIP bisa mendeteksi potensi korupsi dari awal karena sejak penyusunan APBN.
"Nanti waktu anggarkan ini dialokasikan untuk ini, siapa yang kerjakan, kalau dari awal niatnya busuk harusnya sudah bisa dideteksi," ucapnya.
Editor : Rahmat Fiansyah
https://ift.tt/2Fl8xbn
March 21, 2019 at 08:59PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sri Mulyani: Sekali-kali OTT Perlu untuk Shock Therapy"
Post a Comment