MOSKOW, iNews.id - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengutuk "campur tangan" Amerika Serikat (AS) di Venezuela. Hal itu dia sampaikan lewat percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.
"Provokasi dan pengaruh destruktif eksternal, di bawah dalih munafik sebuah bantuan kemanusiaan tidak ada hubungannya dengan proses demokrasi," kata Lavrov, dilaporkan kementerian luar negerinya, seperti dikutip AFP, Minggu (3/3/2019).
Kecaman keras itu muncul sehari setelah AS dan Rusia berselisih tentang cara membantu Venezuela yang dilanda krisis. Rusia menjanjikan bantuan baru yang disalurkan melalui Presiden Nicolas Maduro dan namun AS geram karena bantuan kemanusiaan diblokir.
Pemimpin oposisi Juan Guaido, yang diakui oleh AS dan 50 negara lainnya sebagai presiden sementara Venezuela, berharap membawa masuk persediaan makanan, yang dikoordinasikan oleh AS bersama Kolombia dan Brasil.
Lavrov, selama pembicaraannya dengan Pompeo, juga menyebut AS melanggar hukum internasional.
"Rusia mengutuk ancaman Amerika terhadap pemerintah yang sah (di Venezuela) dan campur tangan mencolok dalam urusan internal negara berdaulat itu dan pelanggaran tak tahu malu terhadap hukum internasional," ujar Lavrov.
Menteri luar negeri Rusia itu menambahkan, Rusia siap mengadakan pembicaraan bilateral dengan AS mengenai masalah Venezuela, dan menekankan bahwa hanya rakyat Venezuela yang berhak memutuskan masa depan mereka.
"Rusia siap mengadakan pembicaraan bilateral tentang Venezuela dengan AS, tetapi perlu untuk secara ketat mengikuti prinsip-prinsip Piagam PBB karena hanya Venezuela yang memiliki hak untuk menentukan masa depan mereka," bunyi pernyataan itu.
Lavrov dan Pompeo juga membahas situasi di Suriah, Afghanistan, dan semenanjung Korea.
Pada Jumat kemarin, Lavrov mengadakan pembicaraan dengan Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez di Moskow. Saat itu dia berjanji Rusia akan mempertahankan dukungannya untuk pemerintah termasuk dengan pasokan bantuan di tengah krisis ekonomi yang melanda Venezuela.
Guaido mendeklarasikan dirinya sebagai presiden sementara pada Januari dan menegaskan bahwa Maduro bukan lagi pemimpin negara yang sah.
Klaimnya itu sudah diakui oleh 50 negara, termasuk AS, tetapi Maduro -yang didukung oleh Rusia- mengecam AS karena berusaha memicu kudeta.
Editor : Nathania Riris Michico
https://ift.tt/2H8qSeu
March 03, 2019 at 06:55PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rusia Kutuk Campur Tangan AS Atas Pemerintah Venezuela"
Post a Comment