SEOUL, iNews.id - Presiden Moon Jae In menunjuk seorang akademisi dan mantan kepala lembaga penelitian sebagai menteri unifikasi Korea Selatan (Korsel) yang baru. Dia secara khusus akan menangani masalah antar-Korea.
Penunjukan Kim Yeon Chul dilakukan beberapa hari setelah Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara (Korut) mengadakan pertemuan puncak kedua di Vietnam. Namun pertemuan itu gagal mencapai kesepakatan mengenai denuklirisasi semenanjung Korea.
Kim merupakan seorang akademisi pro-Korut yang mengepalai Institut Penyatuan Nasional Korea yang dikelola negara sejak tahun lalu, yang dipandang sebagai kunci dalam hubungan antar-Korea. Dia menggantikan Cho Myoung-gyon yang sebelumnya menjabat posisi tersebut.
Cho, yang menduduki jabatan itu pada 2017, merupakan seorang pegawai negeri sipil lama yang pertama kali bergabung dengan kementerian unifikasi pada 1980.
Dia berpartisipasi dalam beberapa pertemuan dengan mitra dari Korut sebagai bagian dari pemulihan hubungan antara kedua Korea.
Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korut Kim Jong Un menjadi berita utama dalam pertemuan puncak pertama mereka di Singapura tahun lalu. Namun komitmen mereka soal denuklirisasi di semenanjung Korea dikritik tidak jelas.
Hasil tanpa kesepakatan dari pertemuan kedua mereka di Hanoi pekan lalu mengecewakan Presiden Korsel Moon Jae In.
Dia menjembatani proses pembicaraan antara AS-Korut dan menggembar-gemborkan pertemuan puncak itu sebagai "terobosan luar biasa" untuk negosiasi damai di semenanjung Korea.
Terlepas dari gagalnya pertemuan Hanoi, Moon mengatakan pada awal bulan ini bahwa Korsel akan berkonsultasi dengan AS tentang melanjutkan pariwisata Korsel ke Gunung Kumgang di Korut.
Dia juga mempertimbangkan memulai kembali pekerjaan di Kompleks Industri Kaesong, di mana perusahaan-perusahaan Korsel dulunya dikelola oleh pekerja Korut.
Moon mendorong dimulainya kembali kedua proyek itu di tengah upayanya melibatkan Korut. Namun, melakukan hal itu akan melanggar sanksi yang dikenakan pada Korut.
Kim yang baru diangkat merupakan kritikus vokal atas keputusan Presiden Park Geun Hye untuk menutup perusahaan-perusahaan Kaesong pada 2016, sebagai tanggapan atas uji coba nuklir dan rudal Korut.
Dia juga mendukung Moon saat sang presiden menggunakan posisi Korsel sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang untuk membuka kembali komunikasi dengan Korut.
Penunjukan Kim, orang kepercayaan lama Moon, muncul sebagai bagian dari perombakan kabinet.
"Dia (Kim) memiliki pengetahuan ahli tentang kerja sama ekonomi dengan Korea Utara dan masalah nuklirnya," demikian pernyataan Blue House, seperti dilaporkan AFP, Jumat (8/3/2019).
Editor : Nathania Riris Michico
https://ift.tt/2TmG3rI
March 08, 2019 at 08:53PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Presiden Moon Ganti Menteri yang Urus Hubungan Korsel-Korut"
Post a Comment