
WASHINGTON, iNews.id - Kecelakaan pesawat Boeing 737 Max 8 Ethiopian Airlines ET 302 di Ethiopia, Minggu (10/3/2019), menjadi pukulan berat bagi produsen, Boeing.
Sebanyak 157 penumpang dan kru tewas dalam kecelakaan itu. Para korban terdiri dari 33 kewarganegaraan, termasuk Amerika Serikat, China, dan Indonesia.
Ini merupakan kecelakaan kedua dalam 5 bulan terakhir melibatkan pesawat tipe yang sama. Pada 29 Oktober 2018, pesawat Lion Air JT 610 jatuh di Laut Jawa setelah 13 menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tengerang, menewaskan 189 penumpang dan kru.
Kecelakaan Boeing 737 Max 8 di Ethiopia juga berdampak pada pengoperasian pesawat setipe di berbagai negara. Maskapai di Ethiopia dan China mengandangkan semua armada Boeing 737 Max 8, sementara Indonesia melakukan pemantauan secara ketat.
Tak hanya maskapai, para calon penumpang pun mulai kritis menanyakan kepada maskapai armada apa yang mengangkut mereka ke tujuan.
Melalui media sosial, mereka mengekspresikan ketakutan mengenai keselamatan pesawat tersebut serta meminta jaminan dari maskapai.
Seorang penumpang Southwest Airlines di AS bahkan membatalkan penerbangan dan menggunakan pesawat lain setelah mengetahui dia akan menaiki Boeing 737 Max.
Southwest Airlines merupakan maskapai AS yang memesan Boeing 737 Max terbanyak. Saat ini maskapai mengoperasikan 30 unit dari total lebih dari 750 yang dipesan.
Maskapai Southwest menegaskan tak akan menghentikan pengoperasian Boeing Max 737 8 karena seluruh unit diperiksa dengan teliti.
"Kami tetap yakin pada keamanan dan kelaikan armada kami," bunyi pernyataan maskapai, mengomentari kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines.
Air Canada juga melakukan pengecekan secara ketat atas armada Boeing 737 Max-nya dan tidak menghentikan pengoperasiannya.
Warganet juga menyatakan keprihatinan mereka terhadap maskapai yang mengoperasikan atau memesan keluarga 737 Max, seperti Ryanair, Garuda Indonesia, Fiji Airways, dan Norwegian Air.
Iceland Air juga menegaskan tak akan mengandangkan pesawat terbaru dari jajaran Boeing 737 itu. Disebutkan, pesawat tipe ini melakukan 1.000 kali penerbangan setiap hari di seluruh dunia. Namun Iceland Air, mengoperasikan tiga unit, tak pernah mengalami insiden.
Editor : Anton Suhartono
https://ift.tt/2CedUIC
March 11, 2019 at 08:29PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pesawat Ethiopia Jatuh, Penumpang di AS Enggan Naik Boeing 737 Max 8"
Post a Comment