Pembicaraan Dagang AS-China Masuk Tahap Akhir, Wall Street Menghijau

JAKARTA, iNews.id – Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street dibuka menghijau karena pembicaraan perdagangan antara China dan AS akan mencapai tahap akhir. Hal ini meningkatkan harapan bahwa kedua negara akan mencapai kesepakatan dagang.

Mengutip CNBC, Senin (4/3/2019), indeks Dow Jones Industrial Average naik 44 poin dengan saham Caterpillar dan Apple memimpin penguatan. Indeks S&P 500 naik 0,3 persen, dikontribusi dari penguatan sektor industri dan teknologi. Sementara itu, indeks Nasdaq Composite naik 0,5 persen.

"Pasar mengharapkan kesepakatan pada akhir Maret, tetapi kuncinya di sini adalah apakah kesepakatan menghasilkan penghapusan semua tarif," kata Tom Essaye, pendiri The Sevens Report.

"Laporan pagi ini menyiratkan itu mungkin terjadi, tetapi itu harus menjadi kenyataan bagi perdagangan AS-China untuk memberikan katalis positif yang berkelanjutan untuk saham."

Sumber mengatakan kepada CNBC bahwa negosiasi perdagangan AS-China sedang dalam tahap akhir saat kedua pihak bersiap untuk pertemuan tingkat tinggi pada akhir Maret. Jika kesepakatan tercapai, kedua negara akan mencabut penetapan tarif impor yang saling merugikan satu sama lain.

Namun, AS tetap memberlakukan kembali pungutan bea masuk terhadap barang-barang Tiongkok jika pembicaraan tentang mekanisme penegakan hukum atas pencurian kekayaan intelektual dan hal-hal terkait lainnya tak mencapai titik temu.

The New York Times juga mengatakan dalam laporan lain bahwa kesepakatan perdagangan yang dibahas tidak banyak membantu mengatasi masalah utama yang struktural .

Saham yang memiliki eksposur terhadap perdagangan global seperti Caterpillar, Boeing dan Deere melaju positif. Polemik kebijakan dagang kedua negara telah memengaruhi pasar keuangan kedua negara. Investor khawatir perang dagang yang terus berlanjut memengaruhi laba dan pendapatan emiten.

Pasar Saham AS telah bergejolak pada tahun ini, dengan indeks S&P 500 naik lebih dari 11 persen dalam periode waktu itu sejak penutupan Jumat.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)