
CHICAGO, iNews.id - Boeing sedang menyelesaikan pembaruan perangkat lunak fitur anti-stalling MCAS serta pelatihan pilot, setelah dua pesawat jenis 737 Max 8 mengalami kecelakaan fatal.
"Boeing sedang menyelesaikan pengembangan pembaruan perangkat lunak yang sduah diumumkan sebelumnya dan pelatihan pilot yang akan membahas perilaku kontrol penerbangan MCAS dalam menanggapi input sensor yang salah," kata presiden dan CEO pabrikan pesawat yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu, Dennis Muilenburg, seperti dilaporkan AFP, Senin (18/3/2019).
Pada Jumat kemarin, dua sumber anonim mengatakan kepada AFP bahwa pemutakhiran sistem akan siap dalam waktu sekitar 10 hari.
Pengumuman Muilenburg muncul setelah menteri transportasi Ethiopia mengatakan data kotak hitam dari pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh pekan lalu menunjukkan "kesamaan yang jelas" dengan kecelakaan Lion Air tahun lalu di Indonesia. Kedua kecelakaan itu melibatkan jenis pesawat yang sama, Boeing 737 Max 8.
"Modifikasi MCAS sedang berlangsung, sementara para penyelidik terus bekerja untuk membuat kesimpulan yang pasti,' ujar Muilenburg.
The Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS) merupakan fitur keselamatan otomatis pada 737 Max 8 yang dirancang khusus untuk anti-stall atau kehilangan daya angkat.
Baik pesawat Lion Air -yang jatuh pada Oktober dan menewaskan 189 orang di Indonesia- maupun Ethiopian Airlines yang jatuh sepekan lalu dan menewaskan 157 orang, dilengkapi dengan sistem tersebut.
Kedua pesawat sama-sama diketahui menaiki ketinggian dan menukik tajam tidak menentu, dengan kecepatan udara berfluktuasi, sebelum jatuh tak lama setelah lepas landas.
Kini armada 737 Max 8 dan 9 dilarang terbang di seluruh dunia sejak kecelakaan Ethiopia.
MCAS diperkenalkan oleh Boeing pada 737 Max 8 karena mesinnya yang lebih berat dan hemat bakar bakar mengubah kualitas aerodinamis pesawat, dan dapat menyebabkan hidung pesawat terangkat dalam kondisi tertentu saat penerbangan manual.
Sudut sensor pada pesawat memberi tahu MCAS untuk secara otomatis mengarahkan hidung pesawat ke bawah jika dalam kondisi pesawat mengalami bahaya atau gagal mesin.
Menurut perekam data penerbangan, pilot Lion Air Flight 610 berupaya mengendalikan pesawat saat sistem MCAS otomatis berulang kali mendorong hidung pesawat ke bawah setelah lepas landas.
Pilot pesawat Ethiopian Airlines melaporkan kesulitan yang sama sebelum pesawat jatuh ke tanah tak lama setelah lepas landas.
Laporan awal tentang kecelakaan Lion Air menyebut kesalahan sudut sensor memicu sistem MCAS dan secara otomatis memaksa hidung pesawat jatuh.
Boeing pun menerima hujaman kritikan setelah kecelakaan Lion Air di Indonesia karena diduga gagal menginformasikan soal fungsi MCAS kepada pilot atau memberikan pelatihan tentang sistem tersebut.
Setelah kecelakaan, Boeing mengeluarkan buletin kepada maskapai yang mengoperasikan 737 Max 8 berisi informasi kepada pilot tentang cara mengganti sistem MCAS, dan menyatakan sedang mengerjakan pembaruan peranti lunak.
Editor : Nathania Riris Michico
https://ift.tt/2HDWN6S
March 18, 2019 at 05:51PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Boeing Kebut Pembaruan Sistem Anti-Stall di 737 Max 8"
Post a Comment