Search

Pertumbuhan Ekonomi 2018 Diprediksi Tumbuh 5,1 Persen

JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi sepanjang 2018. Produk domestik bruto (PDB) diprediksi tumbuh di atas 5,1 persen.

Pertumbuhan ekonomi 2018 diperkirakan sedikit lebih tinggi dibandingkan 2017 yang tumbuh 5,07 persen. Namun, angka ini meleset dari target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 5,4 persen.

Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Pieter Abdullah memperkirakan pertumbuhan PDB 2018 berada di kisaran 5,1 persen. Dia menilai, pertumbuhan kuartal IV-2018 sulit melonjak seperti tahun-tahun sebelumnya karena sektor swasta masih wait and see.

"Investasi memang melambat. Investor khususnya PMA (Penanaman Modal Asing) sudah wait and see sejak akhir tahun 2018," ujar Pieter saat dihubungi iNews.id, Rabu (6/1/2019).

Menurut Pieter, perlambatan investasi ini merupakan dampak dari tahun politik. Pasalnya, para investor cenderung menunggu untuk melihat hasil pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Pieter menilai, pertumbuhan ekonomi yang berada di atas 5 persen ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang terus menunjukkan tren pemulihan. Meskipun melambat, investasi juga menjadi daya dorong pertumbuhan PDB.

"Didorong oleh konsumsi rumah tangga yang diperkirakan tumbuh sebesar 5,1 persen,l dan investasi yg tumbuh sekitar 6 persen," ujar Pieter.

Sementara itu, Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Bhima Yudhistira memprediksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2018 melambat di kisaran 5,13-5,16 persen. Pada kuartal sebelumnya, PDB tumbuh 5,17 persen.

Menurut Bhima, melambatnya laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal akhir disebabkan melambatnya investasi yang tumbuh 4,1 persen. Hal ini diakibatkan investor yang cenderung menunggu hasil pemilihan presiden tahun ini.

"Komponen investasi cenderung melambat seiring gejolak perekonomian global, dan jelang Pilpres 2019 investor menahan diri masuk ke Indonesia," ujar Bhima.

Sementara itu, ekspor dinilai tidak banyak bisa membantu pertumbuhan ekonomi kuartal IV. Hal ini disebabkan anjloknya harga komoditas pada akhir tahun.

"Ekspor ke negara tujuan utama terkena perlambatan ekonomi global serta naiknya impor migas pada Oktober-Desember," kata Bhima.

Bhima memprediksi ekonomi masih tumbuh 5,15 persen pada 2019. Konsumsi rumah tangga tumbuh cukup kuat di kisaran 5 persen. Hal ini juga ditopang oleh belanja pemerintah, terutama bantuan sosial di samping infrastruktur.

"Belanja infrastruktur, belanja sosial PKH, dana desa serta belanja persiapan pemilu masih diharapkan mendukung laju pertumbuhan ekonomi," tuturnya.

Editor : Rahmat Fiansyah

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2D9nb4G
February 06, 2019 at 04:05PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Pertumbuhan Ekonomi 2018 Diprediksi Tumbuh 5,1 Persen"

Post a Comment

Powered by Blogger.