Sri Mulyani: Kita Gunakan Pajak untuk Stimulasi Ekonomi Indonesia

JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi para wajib pajak besar yang terdaftar dalam Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di Iingkungan Kanwii Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Wajib Pajak Besar. Wajib pajak besar dinilai memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap pendapatan pajak nasional.

"Terima kasih kita bisa menyampaikan rasa penghargaan dan terima kasih dari Kemenkeu kepada pembayar pajak di kantor wilayah pajak besar di indonesia yang merupakan pembayar pajak prominent atau memiliki peranan signifikan," tutur Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (13/3/2019).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebutkan, sepanjang 2018 realisasi penerimaan pajak besar mencapai Rp418,73 triliun. Dengan angka tersebut, maka pajak besar telah menyumbangkan sekitar 31 persen dari keseluruhan penerimaan pajak 2018 yang mencapai Rp1.315 triliun.

Dengan uang tersebut, tambah Sri Mulyani, para wajib pajak telah ikut membantu negara untuk tumbuh. Uang tersebut telah digunakan pemerintah untuk melakukan beberapa pembangunan infrastruktur prioritas.

"Kita gunakan pajak untuk stimulasi ekonomi Indonesia bentuknya, seluruh pajak 2015-2018 telah membangun 41.000 meter jembatan dan jalan baru. Dan juga 782 km jalan tol yang saat ini bisa untuk mudik," tuturnya.

Selain itu, pajak juga telah digunakan untuk membangun sekitar 500 hektare jaringan sawah teririgasi. Selain itu juga terbangun, 10 lokasi prioritas pariwisata dan 10 bandara.

"Serta 735 km reaktivasi dari jalur ganda Kereta Api. Pembangunan LRT dan MRT dan 1 juta lebih rumah yan dibangun dari uang pajak 2015-2018," ujar Sri Mulyani.

Wanita yang akrab disapa Ani itu berharap, sinergi baik antara pemerintah dalam hal ini Kemenkeu dengan para Wajib Pajak dapat terus berlanjut. Hal ini dinilai perlu untuk terus mendorong perkembangan Indonesia.

Tahun ini, Kemenkeu menargetkan realisasi penerimaan pajak Kanwil DJP Wajib Pajak Besar tumbuh 19 persen, atau Rp498 triliun dengan porsi 31,6 persen dari total penerimaan pajak, Rp1.577 triliun.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)