Search

Selandia Baru Negara Aman, Bagaimana Brenton Tarrant Dapat Senjata?

CHRISTCHURCH, iNews.id - Tidak ada yang menyangka bahwa teror terjadi di Selandia Baru, negara Pasifik yang dikenal dengan keamanan dan alamnya yang indah.

Pelaku utama penembakan di dua masjid Christchurch, Brenton Tarrant, memang bukan warga Selandia Baru, melainkan Australia. Tapi, ada pertanyaan besar, bagaimana pria 28 tahun ekstrimis sayap kanan itu bisa leluasa membawa senjata?

Padahal, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menceritakan, paspampres yang mengawalnya saat berkunjung ke Christchurch sempat diminta otoritas di sana untuk tidak membawa senjata, karena kondisi sudah aman.

Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan, Tarrant memiliki lisensi kepemilikan senjata 'Kategori A' sejak November 2017. Bermodalkan lisensi itu dia membeli lima pucuk senjata yang digunakan dalam serangan pada Jumat kemarin.

Senjata yang digunakan adalah dua senapan semi-otomatis, dua senapan biasa, dan dua pistol.

Ardern menegaskan, belajar dari kasus ini, pemerintah akan memperketat dan mengubah aturan kepemilikan senjata.

"Faktanya, bahwa orang ini memperoleh lisensi dan mendapatkan senjata dari lisensi itu. Maka jelas, saya pikir orang-orang akan menuntut perubahan dan saya berkomitmen untuk itu," katanya, dikutip dari AFP, Sabtu (16/3/2019).

"Saat ini sedang dilakukan untuk rantai peristiwa yang mengarah pada, baik pemegang lisensi dan kepemilikannya, saya beri tahu Anda satu hal, undang-undang senjata akan kami ubah," katanya lagi, menegaskan.

Ardern kembali menegaskan bahwa Tarrand dau dua rekannya yang juga ditangkap tidak masuk dalam radar badan intelijen mana pun. Hal ini yang membuat dia leluasa menyerang tanpa terpantau.

Anehnya, intelijen tetapp kebobolan meskipun Tarrant sempat merilis sebuah manifesto online yang mengindikasikan rencana serangan terhadap muslim.

"Mereka tidak masuk dalam daftar pantauan baik di sini atau di Australia. Orang yang dituduh menbunuh itu tidak masuk dalam perhatian komunitas intelijen, maupun polisi, untuk tindakan ekstremisme," tuturnya.

Tak ingin kecolongan lagi, Ardern meminta intelijen dan kepolisian Selandia Baru bekerja keras untuk melacak aktivitas di media sosial yang masuk dalam kategori harus segera direspons, termasuk dari kelompok-kelompok sayap kanan.

"Adanya indikator global seputar ekstremisme sayap kanan, komunitas intelijen kami meningkatkan penyelidikan di bidang ini," katanya.

Editor : Anton Suhartono

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2TDEGVC
March 16, 2019 at 06:05PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Selandia Baru Negara Aman, Bagaimana Brenton Tarrant Dapat Senjata?"

Post a Comment

Powered by Blogger.