
WASHINGTON, iNews.id - Otoritas keselamatan transportasi Amerika Serikat (AS) memerintahkan Boeing untuk melakukan perbaikan mendesak terhadap pesawat Boeing 737 Max 8 terkait kecelakaan Ethiopian Airlines pada Minggu (10/3/2019).
Pesawat jatuh sekitar 6 menit setelah lepas landas dari bandara Addis Ababa menuju Nairobi, Kenya, menewaskan 157 penumpang dan kru.
Ini merupakan kecelakaan kedua melibatkan tipe pesawat yang sama dalam 5 bulan terakhir, setelah insiden Lion Air JT 610 yang jatuh di Laut Jawa, menewaskan 189 penumpang dan kru.
Badan Penerbangan Federal AS (FAA) sedang membahas hal ini dengan otoritas lokal dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) lalu akan menyampaikan berbagai informasi mengenai keselamatan pesawat terlaris itu.
"Jika kami mendapati ada masalah yang memengaruhi keselamatan, FAA akan mengambil tindakan segera dan tepat," bunyi pernyataan, dikutip dari AFP, Selasa (12/3/2019).
FAA telah memerintahkan Boeing untuk memperbaiki perangkat lunak anti-stall dan sistem manuver. Perusahaan diberi waktu hingga akhir April 2019 untuk meng-update perangkat lunak di Boeing 737 Max 8.
Sementara itu otoritas di Ethiopia telah menemukan kotak hitam terdiri dari Digital Flight Data Recorder (DFDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat ET 302 dan akan menyelidikinya untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan.
Keterangan yang disampaikan maskapai sebelumnya, pilot sempat memberi tahu bahwa mereka kesulitan mengontrol pesawat.
Data situs pelacakan penerbangan FlightRadar 24 juga menunjukkan, kecepatan vertikal pesawat tidak stabil setelah lepas landas.
FAA enggan berspekulasi mengenai penyebab jatuhnya ET 302 karena penyelidikan baru saja dimulai. Untuk itu, FAA belum akan mengambil tindakan apa pun.
Dampak dari kecelakaan Ethiopian Airlines, sejauh ini maskapai penerbangan di China, Ethiopia, Brasil, Afrika Selatan, Meksiko, dan beberapa negara lain menghentikan pengoperasian Boeing 737 Max 8. Bahkan, pilot maskapai Argentina, Aerolinas Argentinas, menolak menerbangkan pesawat itu.
Sementara itu Boeing menyatakan akan bekerja sama dengan regulator Ethiopia dan AS untuk mencari penyebab kecelakaan.
"Investigasi masih dalam tahap awal, tetapi pada titik ini, berdasarkan informasi yang tersedia, kami tidak memiliki dasar untuk mengeluarkan pedoman baru untuk operator," demikian pernyataan Boeing.
Editor : Ranto Rajagukguk
https://ift.tt/2NXijo4
March 12, 2019 at 04:50PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pesawat Ethiopia Jatuh, AS Beri Batas Waktu untuk Boeing"
Post a Comment