Search

Kurangi Utang, Mahathir Pilih Jual Malaysia Airlines daripada Petronas

LANGKAWI, iNews.id - Pemerintah Malaysia saat ini fokus mengurangi utang yang mencapai Rp3.400 triliun. Sejumlah BUMN dikabarkan akan dilego untuk mengurangi utang tersebut.

Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad membantah spekulasi yang beredar bahwa pemerintah berencana menjual sebagian sahamnya di Petronas. Dia menjamin, BUMN migas itu tidak masuk dalam daftar yang dipertimbangkan untuk dijual.

"Selama ini, (Pertonas) selalu memberikan keuntungan bagi pemerintah. Kami tidak memiliki rencana untuk memprivatisasi atau menjual Petronas," kata Mahathir, dikutip dari Reuters, Kamis (28/3/2019).

BACA JUGA:

Berat Menjual Malaysia Airlines, Mahathir: Saya Menyukainya, tapi...

Utang Malaysia Masih di Level Rp3.400 Triliun

Dalam kesempatan berbeda, Mahathir mengungkapkan rencana pemerintah menjual maskapai Malaysia Airlines (MAS). Maskapai kebanggaan masyarakat Malaysia itu dipertimbangkan dijual karena terus merugi.

Dia mengaku, MAS paling cocok dilego meskipun secara personal menyukainya. Apalagi, sejumlah investor menyatakan minatnya untuk membeli maskapai tersebut.

"Ada beberapa pihak yang tertarik untuk membeli, jadi kami tak menolak," kata Mahathir.

Pemerintah Malaysia saat ini serius mengurangi utang yang melonjak pada era Najib Razak, terutama saat skandal 1MDB terekspos ke publik. Skandal tersebut bahkan menyeret lembaga raksasa keuangan asal AS, Goldman Sachs.

Pria berusia 93 tahun tersebut akan mengizinkan Goldman beroperasi di Malaysia jika membayar nilai kerugian yang mencapai 7,5 miliar dolar AS. Pemerintah Malaysia, kata Mahathir, tengah berdiskusi dengan Departemen Kehakiman AS membicarakan masalah ini.

"Karena mereka tidak berhati-hati, mereka seharusnya mempelajari peminjam dan pemberi pinjaman dengan baik," kata dia.

Editor : Rahmat Fiansyah

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2HZWV0v
March 29, 2019 at 02:50AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kurangi Utang, Mahathir Pilih Jual Malaysia Airlines daripada Petronas"

Post a Comment

Powered by Blogger.