Ahsan/Hendra Juara All England, Pengalaman Jadi Kunci Kemenangan

BIRMINGHAM, iNews.id – Ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengaku menggunakan pengalamannya untuk memenangkan All England untuk kedua kali. Dia meraih titel bergengsi tersebut setelah mengalahkan wakil Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik lewat rubber game11-21, 21 14 dan 21-12 pada babak final di Arena Birmingham, Minggu (10/3/2019) malam WIB.

Ini titel kedua Ahsan/Hendra setelah 2014. Dengan pengalaman juara lima tahun lalu itu, keduanya mampu menunjukkan kematangannya saat menghadapi Chia/Soh, yang sempat memenangkan game pertama. Pasangan berjuluk The Daddies iitu berhasil mengendalikan emosi untuk membalikkan keadaan.

“Kunci kemenangannya adalah fight, tetap semangat dan menjalankan strategi dengan pengalaman kami. Dalam keadaan tertekan, kami tetap tenang. Kalaupun kalah kami harus beri perlawanan, harus bisa semaksimal mungkin, dan Alhamdulillah kami bisa melalui itu,” kata Ahsan di laman resmi PBSI.

Ahsan menilai kemenangannya pada 2014 dan tahun ini hampir sama. Tetapi, pengalaman yang dimilikinya dan Hendra menjadi penentu gelar.

“Gelar 2014 dengan yang sekarang bedanya di umur. Dulu muda, sekarang belum terlalu tua. Sekarang pemain muda banyak yang kuat-kuat. Kami hanya bisa fokus, bisa gunakan pengalaman, itu berguna,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Hendra, yang sempat mengalami cedera betis sebelum laga final. Dia mengaku berusaha melupakan kondisi kakinya dan berkonsentrasi menghadapi pertandingan. Pemain berusia 34 tahun itu tak mau membuang peluang tampil di partai puncak.

“Saya fokus ke pertandingan, sebisa mungkin enggak pikirkan kaki saya. Sakitnya masih terasa, tapi lebih baik dari kemarin. Motivasinya harus tinggi, ini partai final dan di All England, kami enggak mau kalah begitu saja,” tutur Hendra.

“Sama dengan Ahsan, yang 2014 dan ini bedanya di umur. Pasti ada rasa spesial, ini turnamen paling tua, bergengsi, senang bisa juara di sini lagi,” ucapnya.