JAKARTA, iNews.id – Hujan berintensitas sedang hingga tinggi yang turun sejak Rabu (6/3/2019) lalu menyebabkan banjir di 12 desa kelurahan dan 10 kecamatan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Banjir yang terjadi sejak kemarin itu masih berlangsung hingga sekarang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menuturkan, banjir yang melanda Kabupaten Bandung disebabkan luapan Sungai Citarum dan drainase yang tidak mampu mengalirkan aliran permukaan. Ketinggian banjir terpantau antara 40 cm hingga 280 cm.
Menurut Sutopo, masyarakat yang terdampak banjir itu pada umumnya bermukim di sekitar bantaran Sungai Citarum. “Bagi masyarakat di sana, banjir sebenarnya bukan lagi hal yang baru. Terlebih lagi di wilayah Kecamatan Baleendah dan Majalaya, karena dalam setahun masyarakat di sana dapat mengalami banjir sekitar 10 kali,” ungkap Sutopo melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (7/3/2019).
Adapun 10 kecamatan di Kabupaten Bandung yang dilanda banjir sejak kemarin adalah Dayeuhkolot, Baleendah, Bojongsoang, Rancaekek, Cileunyi, Majalaya, Banjaran, Cicalengka, Kutawaringin, dan Ibun. “Ada 22.105 KK (kepala keluarga) yang terdampak banjir,” ucap Sutopo.
Perinciannya, di Kecamatan Baleendah sebanyak 5.271 KK, Kecamatan Dayeuhkolot 3.005 KK, Kecamatan Bojongsoang 2.370 KK, Kecamatan Rancaekek 3.383 KK, dan Kecamatan Cileunyi 3.373 KK. Selanjutnya, penduduk terdampak banjir di Kecamatan Majalaya sebanyak 1.929 KK, Kecamatan Banjaran 2.414 KK, Kecamatan Cicalengka 85 KK, Kecamatan Kutawaringin 25 KK, dan Kecamatan Ibun 250 KK.
BACA JUGA: BNPB: Banjir Rendam 15 Kabupaten di Jawa Timur, 12.495 KK Terdampak
Meski banjir melanda cukup luas dan rumah warga terendam banjir, kata Sutopo, namun hanya ada 90 KK atau 283 jiwa yang mengungsi. “TRC BPBD Kab. Bandung bersama TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, SKPD, dan relawan melakukan evakuasi korban. Bantuan disalurkan kepada pengungsi,” ujarnya.
Dia berpendapat, banjir yang terus berulang di Kabupaten Bandung memerlukan penanganan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum secara komprehensif. Daerah Baleendah dan sekitarnya merupakan permukiman dan industri yang padat penduduk.
Selain itu, Kondisi topografi cekung dengan dasar Sungai Citarum dangkal karena sedimentasi. Seringnya banjir melanda permukiman menyebabkan masyarakat sudah beradaptasi dengan kondisi alam yang ada. “Masyarakat sudah menyiapkan perahu dan mengetahui kemana mereka harus mengungsi. Jarang ada korban jiwa meskipun mereka sering dilanda banjir.”
Editor : Ahmad Islamy Jamil
https://ift.tt/2SOIMVV
March 08, 2019 at 04:45AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "22.105 KK Terdampak Banjir Sungai Citarum di Bandung"
Post a Comment