
TIMIKA, iNews.id - PT Freeport Indonesia (PTFI) mulai mengirim alat-alat tambangnya ke luar negeri. Hal ini dilakukan menjelang berakhirnya masa penambangan di area Grasberg Open Pit yang berlokasi di Tembagapura, Mimika.
Juru Bicara PTFI, Riza Pratama mengatakan, alat-alat tambang tersebut akan dikirim ke anak-anak usaha Freeport McMoRan yang ada di Amerika Utara dan Selatan. Sejumlah alat seperti truk tambang kapasitas besar (haul truck) dinilainya sudah tidak lagi efektif digunakan karena PTFI tengah fokus menggarap tambang bawah tanah.
"Saya dengar memang ada pengiriman haul truck itu. Grasberg ini memang sebentar lagi akan selesai masanya. Sekarang memang masih berproduksi tapi sudah tahap final atau hampir selesai," kata Riza di Timikia, Papua, Kamis (21/2/2019).
BACA JUGA:
Sedot 60.187 Kg Emas dari Papua, Freeport Raup Rp40 Triliun
Bangun Smelter di Gresik, Freeport Siapkan Dana 2,6 Miliar Dolar AS
Manajer Ekspor Impor PTFI, Edwin Kailola menambahkan, pada Desember 2018, sebanyak 60 unit truk tambang Komatsu tipe 930 telah dikirim ke tambang Freeport di Peru, Amerika Selatan. Tahun ini Freeport berencana mengirim sejumlah truk lainnya ke Amerika Utara.
"Kami akan sibuk dengan pengiriman beberapa peralatan tambang ke luar negeri," kata Edwin beberapa waktu lalu.
Edwin mengatakan, produksi PTFI akan turun karena operasi tambang terbuka Grasberg akan segera berakhir sementara produksi tambang bawah tanah masih belum maksimal. Hal ini berdampak pada ekspor konsentrat yang akan turun di samping fokus PTFI mengirim konsentrat ke smelter Gresik.
"Pada 2019 ini prioritas kami yaitu mendukung pengelolaan konsentrat melalui pabrik smelter yang ada di Gresik. Memang masih ada ekspor konsentrat ke luar negeri, namun volumenya tidak signifikan seperti tahun-tahun sebelumnya," tutur Edwin.
Kepala KPPBC Amamapare, I Made Aryana mengatakan peralatan tambang yang akan diekspor Freeport tersebut merupakan barang bekas impor menggunakan "master list".
"Barang-barang tersebut saat masuk tanpa pungutan. Sekarang ini mereka kirim ke luar karena sebelumnya digunakan di area tambang Grasberg, namun sekarang tidak terpakai lagi," tutur Made.
Menurut dia, pengiriman barang-barang bekas tambang Grasberg tersebut ke luar negeri tidak dikenakan pungutan biaya jika sesuai master list.
"Nanti kami cek satu persatu apakah sesuai dengan master list saat dimasukan ke dalam negeri. Kalau sama baru kita rilis. Kalau sudah sesuai, sama sekali tidak ada biayanya," kata Made.
Cadangan tembaga, emas, dan perak di lokasi tambang terbuka Grasberg ditemukan pada akhir tahun 1980-an dan mulai berproduksi sejak 1990-an.
Editor : Rahmat Fiansyah
https://ift.tt/2VajaEl
February 21, 2019 at 09:55PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Area Atas Grasberg Habis, Freeport Kirim Alat Tambang ke Luar Negeri"
Post a Comment