Tol Jakarta-Cikampek Layang Dibuka Fungsional 1 Jalur untuk Mudik

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan sejumlah program untuk memastikan mudik 2019 berjalan lancar. Salah satunya pengoperasian satu jalur fungsional jalan tol Jakarta-Cikampek (Japek) layang (elevated).

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi mengatakan, jalan tol Japek layang menjadi perhatian utama karena menentukan titik kemacetan di Cikampek. Kesiapan operasional tol tersebut tergantung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Berdasarkan laporan terakhir kedua instansi tersebut, kata Budi, ruas tol yang bisa dioperasikan fungsional yaitu dari Jakarta menuju Cikampek. Progresnya saat ini sudah di atas 90 persen. Sementara arah sebaliknya kemungkinan belum bisa digunakan untuk mudik.

"Saya akan minta Dirut Jasa Marga nanti posisi terkahir pada saat lebaran kira-kira Tol Japek yang elevated seperti apa," ujarnya di Marlynn Park Hotel, Jakarta, Selasa (26/2/2019).

Selain tol tersebut, kata Budi, pemerintah juga mengawasi dampak pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan kereta ringan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek. Intensitas pengerjaan kedua proyek ini akan diatur atau dikurangi, sehingga tidak menambah titik kemacetan.

"Jangan dari Japek kemudian akan didorong sebagai tempat pekerjaan, sehingga akan menghambat terhadap transportasi dari Jakarta ke Cikampek itu," ucapnya.

Budi memastikan, rencana kebijakan pembatasan kendaraan barang dengan sumbu tiga ke atas di jalan tol Japek bisa saja dibatalkan jika tol Japek layang menuju Cikampek beroperasi. Pasalnya, arus mudik terurai melalui jalur atas dan bawah.

Kendati demikian, kata dia, kebijakan tetap diberlakukan di sejumlah ruas jalan lainnya. Pasalnya, musim mudik biasanya akan meningkatkan jumlah kendaraan di berbagai kota di Indonesia.

"Saat arus mudik ini perilaku masyarakat secara masif merata di beberapa kota besar tidak hanya dari Jakarta sampai ke Jawa Tengah ternyata di Medan dan Bali ada juga," tuturnya.

Editor : Rahmat Fiansyah

Let's block ads! (Why?)