
LONDON, iNews.id - Kebun Binatang London, Inggris, menolak bertanggung jawab atas kematian harimau sumatera. Harimau betina bernama Melati itu mati setelah diterkam oleh harimau lain bernama Asim yang didatangkan dari Denmark. Mereka disatukan di kandang untuk program perkawinan atau pembiakan.
Sejak itu, Kebun Binatang London disalahkan karena dianggap terlalu terburu-buru menyatukan Melati, berusia 10 tahun, dan Asim (7) dalam satu kandang.
Baca Juga: Dijodohkan, Harimau Betina Mati Dibunuh Pejantan di Bonbin London
Namun manajer Kebun Binatang London menepis anggapan tidak mau menunggu waktu lebih lama sebelum menyatukan keduanya.
Sebelum disatukan, Melati dan Asim ditaruh di kandang bersebelahan selama 10 hari. Pada Jumat pekan lalu, keduanya baru disatukan sebagai bagian dari program Eropa untuk membiakkan hewan-hewan punah.
CEO Komunitas Zoologi London (ZSL), Kathryn England, dalam blog-nya mengatakan, beberapa kalangan dari luar kebun binatang menilai tak cukup waktu 10 hari untuk membiasakan dua harimau yang belum pernah bertemu sebelumnya sehingga bisa akrab, apalagi kawin.
Menurut dia, batawan waktu untuk menyatukan kedua hewan itu tentatif, tidak ada patokan yang pasti.
"Ini sangat bervariasi dan sepenuhnya bergantung pada pengamatan yang cermat atas perilaku mereka. Sebaliknya, bisa berisiko dengan membiarkan harimau menunjukkan ketertarikan satu sama lain karena kontak terlalu lama, mengarah pada peningkatan ketegangan dan frustrasi," kata Kathryn, dikutip dari AFP, Selasa (12/2/2019).
Pasangan tersebut, lanjut dia, awalnya saling memperhatikan lalu disusul dengan saling mengaum. Kondisi ini dianggap Kathryn sebagai hal normal.
"Namun dalam sekejap mata, tanpa provokasi yang jelas, mereka saling berpaling. Asim mulai mundur dan saat kami akan menutup pintu kandang, Melati menyerangnya. Namun Asim mengalahkannya dalam hitungan detik," ujarnya.
Staf lalu menyalakan alarm dan menyemprotkan air agar mereka saling menjauh, namun Melati yang juga induk dari tiga anak, terluka parah. Melati dinyatakan mati di lokasi membuat syok para petugas kebun binatang.
"Dokter hewan berlarian menuju Melati, bahkan para ahli berpengalaman juga benar-benar bingung," tuturnya.
"Jumat itu merupakan salah satu hari tersulit sepanjang karier saya bekerja dengan hewan. Saya mengenal Melati sejak bergabung dengan ZSL pada 2013 dan saya tertarik kepadanya seperti juga orang lain di kebun binatang ini," ujarnya lagi.
Editor : Anton Suhartono
http://bit.ly/2Gl4yyL
February 12, 2019 at 07:08PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harimau Sumatera Mati, Kebun Binatang London Tak Mau Disalahkan"
Post a Comment