Search

Dolar Melemah di Tengah Kemajuan Pembicaraan Dagang AS-China

TOKYO, iNews.id - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap mayoritas mata uang setelah Presiden AS Donald Trump memperpanjang tenggat waktu pembicaran kebijakan dagang dengan China. Dengan begitu, AS akan menunda penerapan tambahan bea masuk impor terhadap barang-barang asal Tiongkok.

Mengutip Reuters, Senin (25/2/2019) Trump mengatakan turut merencanakan pertemuan tingkat tinggi dengan Presiden China Xi Jinping di Florida untuk membuat kesepakatan. Para analisis berasumsi pembicaraan ini akan membuat kemajuan tambahan terhadap upaya menghentikan perang dagang.

Shinichiro Kadota, senior ahli strategi valas di Barclays di Tokyo menuturkan, keterlambatan tarif Trump bukan sesuatu yang hal yang mengejutkan. "Jadi saya berharap reaksi pasar harus agak terbatas dan bahwa fokus akan beralih kembali ke fundamental ekonomi global,” ujarnya.

Harus diakui, cuitan Trump di Twitter muncul di tengah meningkatnya harapan bahwa AS akan menunda kenaikan tarif yang lebih tinggi sebelum batas waktu 1 Maret untuk menghindari meningkatnya perang dagang AS-China. Trump mengatakan, kemajuan telah dibuat pada sejumlah bidang, termasuk perlindungan kekayaan intelektual, transfer teknologi, pertanian, layanan dan mata uang.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama nyaris tidak bergerak dan berada di 96,446. Dolar Australia menguat 0,4 persen menjadi 0,7157 dolar AS. Yuan menguat 0,3 persen menjadi 6,6806 yuan terhadap dolar AS.

Sementara itu, Yen Jepang melemah 0,1 persen menjadi 110,75 yen terhadap dolar AS, sementara euro menguat 0,1 persen menjadi 1,1346 dolar AS.

Selanjutnya, dolar Selandia Baru menguat 0,5 persen menjadi 0,6875 dolar AS, sementara Pound Inggris melemah di 1,3067 dolar AS karena pasar menunggu kejelasan tentang arah pembicaraan Brexit.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2BMEdW7
February 25, 2019 at 05:02PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Dolar Melemah di Tengah Kemajuan Pembicaraan Dagang AS-China"

Post a Comment

Powered by Blogger.