Search

Kakaknya Putri Ubolratana Berniat Jadi PM, Raja Thailand: Tidak Pantas

BANGKOK, iNews.id - Raja Thailand Maha Vajiralongkorn mengeluarkan pernyataan resmi pada Jumat (8/2) malam yang menyebut bahwa pencalonan sang kakak, Putri Ubolratana Mahidol, sebagai perdana menteri dalam pemilu "tidak pantas".

"Keterlibatan anggota inti keluarga kerajaan dalam politik tidak sesuai dengan tradisi, kebiasaan, dan kebudayaan dan karenanya menjadi sangat tidak pantas," kata raja, seperti dilaporkan BBC, Sabtu (9/2/2019).

Raja juga mengatakan langkah Ubolratana Mahidol "tidak sesuai konstitusi".

Sejumlah kalangan meyakini sikap resmi istana ini pada praktiknya membuat Putri Ubolratana urung terjun di pemilu.

Hanya beberapa jam sebelumnya, Ubolratana yang kini berusia 67 tahun, mengambil langkah mengejutkan dengan menyatakan maju ke pemilihan dengan sokongan partai yang berkoalisi dengan mantan perdana menteri Thailand, Thaksin Shinawatra.

Pemilihan umum Thailand dijadwalkan berlangsung 24 Maret mendatang. Ajang ini dianggap sebagai kesempatan bagi demokrasi Thailand setelah selama lima tahun terakhir berada di bawah pemerintahan militer.

Siapa Ubolratana Mahidol?

Lahir pada 1951, putri pertama almarhum raja Bhumibol Adulyadej ini memiliki nama lengkap Ubolratana Rajakanya Sirivadhana Barnavadi.

Setelah menikah dengan pria asal Amerika Serikat pada 1972, dia menanggalkan gelar kerajaannya. Uboratana pun pindah ke AS.

Ketika pernikahan itu berakhir, Ubolratana pulang ke Thailand dan kembali berpartisipasi dalam kehidupan kerajaan.

BACA JUGA: Kakak Raja Thailand Putri Ubolrata Maju dalam Pemilu Perdana Menteri

Ubolratana aktif di media sosial. Dia juga membintangi sejumlah film produksi Thailand.

Ubolratana memiliki tiga anak, salah satunya meninggal tatkala gelombang tsunami menerjang Thailand tahun 2004. Dua anaknya yang lain kini masih menetap di AS.

Putri kerajaan ini terdaftar sebagai calon perdana menteri dari Partai Thai Raksa Chart. Partai ini loyal terhadap keluarga Shinawatra yang kontroversial, yang mendominasi perpolitikan Thailand selama bertahun-tahun.

Siapa saja yang ikut pemilu?

Perdana Menteri Thailand saat ini, Prayuth Chan-ocha, juga menyatakan bahwa dia akan kembali maju ke pemilihan umum.

Orang nomor satu angkatan darat Thailand yang naik kekuasaan setelah kudeta militer 2014 itu merupakan kandidat dari Partai Palang Pracharat.

Namun keluarga kerajaan sangatlah dihormati di Thailand dan sangat jarang mendapat kritik. Muncul pertanyaan, apakah kandidat lain mampu menandingi Ubolratana dalam pemilihan umum.

Apa dampak jika Ubolratana terjun di dunia politik Thailand?

Pemilihan umum Maret nanti akan menjadi yang pertama kali digelar sejak Prayuth menjadi orang nomor satu Thailand pada 2014.

Kala itu Prayuth menggulingkan pemerintahan di bawah perdana menteri Yingluck Shinawatra yang dipilih secara demokratis.

Shinawatra bersaudara, baik Thaksin maupun Yingluck, saat ini berada di pengasingan, namun tetap memegang kekuatan di perpolitikan Thailand. Banyak kelompok di negara itu yang masih loyal kepada mereka.

Pemilihan umum mendatang dipandang sebagai pertarungan antara koalisi Thaksin melawan kekuatan militer. Pada 2016, masyarakat Thailand menyetujui konstitusi baru yang digagas pimpinan angkatan bersenjata.

Konstitusi itu disebut didesain untuk melanggengkan pengaruh militer dan menghambat kelompok Thaksin untuk kembali memenangkan pemilu.

Militer Thailand memiliki sejarah panjang dalam intervensi politik. Sejak era monarki absolut Thailand berakhir pada 1932, angkatan bersenjata Thailand 12 kali menumbangkan pemerintahan sipil.

Andai saja langkah Ubolratana Mahidol mulus, kehadirannya dianggap sebagai ancaman besar terhadap militer.

Editor : Nathania Riris Michico

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2UPlz74
February 09, 2019 at 05:47PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kakaknya Putri Ubolratana Berniat Jadi PM, Raja Thailand: Tidak Pantas"

Post a Comment

Powered by Blogger.