
JAKARTA, iNews.id - PT Pertamina (Persero) membantah tudingan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengenai perusahaan yang akan mengimpor bahan bakar minyak (BBM) sebesar 100 persen dalam waktu dekat.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, hal tersebut tidak mungkin terjadi. Pasalnya, saat ini produksi minyak Pertamina dari kilangnya masih mencukupi.
"Tidak mungkin, kita kan sekarang saja produksi kita 800.000 barel per hari yang dari kilang," ujarnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (18/2/3019).
Dia melanjutkan, Pertamina juga sedang berupaya membangun kilang minyak di Balikpapan dengan kapasitas 100.000 barel per hari. Dengan demikian, total produksi minyak Pertamina bisa mencapai 900.000 barel per hari.
"Kita akan membangun kilang-kilang lainnya sehingga 2026 kapasitas kilang kita akan terpasang 2 juta barel per hari. Insya Allah, mohon support dari semuanya jadi kita harapkan kita tidak akan impor lagi," ucapnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor pada Januari 2019 sebesar 15,03 miliar dolar AS. Angka ini turun 2,19 persen dari posisi Desember 2018 dan pada Januari 2018 mengalami penurunan 1,83 persen dari 15,13 miliar dolar AS.
Penurunan ini disebabkan adanya penurunan impor minyak dan gas bumi (migas) sebesar 16,58 persen (mtm) menjadi 1,69 miliar AS. Demikian juga dibanding Januari 2018 turun 25,22 persen.
Selain itu, defisit perdagangan migas mengalami penurunan menjadi 454 juta dolar AS dari 935 juta dolar AS. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, penurunan defisit perdagangan migas dikarenakan kebijakan biodiesel 20 persen (B20) mulai berpengaruh.
"Ya berapanya nanti dihitung, tapi pokoknya turun dia, artinya kebijakan B20-nya ada lah pengaruhnya terhadap neraca perdagangan migas," ujarnya di kantornya, Jakarta, Jumat (15/2/2019).
Editor : Ranto Rajagukguk
http://bit.ly/2SXUaTu
February 19, 2019 at 06:05AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dituding Akan Impor BBM 100 Persen, Dirut Pertamina: Tidak Mungkin"
Post a Comment