Data Ekonomi AS Dirilis, Wall Street Dibuka Masuk Zona Merah

NEW YORK, iNews.id – Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street dibuka turun karena rilis data ekonomi AS yang mengecewakan. Investor mengawasi perkembangan Washington saat negosiasi perdagangan AS-China berlangsung.

Mengutip CNBC, Kamis (21/2/2019), indeks Dow Jones Industrial Average turun 38 poin dengan saham Nike memimpin pelemahan. Indeks S&P 500 turun 0,1 persen, dengan sektor utilitas dan layanan kesehatan merosot paling dalam. Indeks Nasdaq Composite juga tergelincir 0,1 persen.

Indeks bisnis Federal Reserve Philadelphia jatuh negatif ke 4,1 pada Februari dari 17 pada Januari. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones mengharapkan bisa mencetak ke level 14. Pesanan barang tahan lama untuk Desember, sementara itu, naik 1,2 persen, kata Departemen Perdagangan.

Departemen itu juga mengatakan, pesanan barang modal inti turun 0,7 persen sementara para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan kenaikan 0,2 persen.

Rilis data ekonomi tersebut datang sehari setelah Federal Reserve merilis risalah dari pertemuan Januari. Risalah menyoroti risiko penurunan ekonomi AS, termasuk memudarnya stimulus kebijakan fiskal, atau pengetatan lebih lanjut dari kondisi pasar keuangan.

Namun, The Fed juga mengisyaratkan akan mengakhiri proses normalisasi balance sheet lebih cepat dari yang diharapkan. Ini akan menjadi positif bagi investor ekuitas, karena banyak yang melihat pengurangan tersebut sebagai bentuk pelonggaran kebijakan moneter.

Ekuitas ditutup sedikit lebih tinggi pada Rabu, menambah kenaikan tajam baru-baru ini di pasar saham. Indeks S&P 500 naik lebih dari 10 persen tahun ini karena The Fed mengisyaratkan kesabaran dalam kenaikan suku bunga di masa depan dan di tengah persepsi kemajuan dalam pembicaraan perdagangan AS-China.

Pejabat dari Tiongkok dan AS bertemu lagi di Washington pada Kamis. Laporan-laporan Kamis pagi mengatakan, Washington dan Beijing telah mulai menyusun nota kesepahaman tentang perdagangan. Para pejabat dari kedua negara bertemu untuk mengadakan pembicaraan pekan ini dan diskusi tingkat tinggi akan diadakan pada Kamis dan Jumat.

AS dan China berusaha menyelesaikan perbedaan mereka atas perdagangan sebelum tenggat waktu 1 Maret. Namun, spekulasi telah meningkat bahwa mungkin ada perpanjangan untuk target itu.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)