Search

Bertemu Xi Jinping, MBS Investasi Rp140,5 Triliun di China

BEIJING, iNews.id - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) bertemu Presiden China Xi Jinping pada Jumat (23/2/2019). Dalam kesempatan itu dia membuat kesepakatan investasi di bidang minyak senilai 10 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp140,5 triliun.

MBS tiba di Beijing pada Kamis setelah kunjungan ke Pakistan dan India. Dia menunjukkan kepada dunia bahwa negaranya masih memiliki sekutu setelah pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul.

"China adalah teman baik dan mitra bagi Arab Saudi," kata Xi, kepada MBS, dalam pertemuan di Aula Besar Rakyat, seperti dilaporkan Xinhua, Sabtu (23/2/2019).

"Hubungan Arab Saudi dengan China dapat ditelusuri ke masa yang sangat lampau di masa lalu," balas putra Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud tersebut.

"Selama berhubungan yang begitu lama dengan China, kami tidak pernah mengalami masalah dengan China," ujarnya.

Sebelumnya, MBS bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China Han Zheng pada hari yang sama.

"Apakah tur Putra Mahkota simbolis dari poros Arab Saudi ke Timur? Ya," kata Najah Al Otaibi, seorang analis senior di Saudi Arabia, kepada AFP, Sabtu (23/2/2019).

"Riyadh ingin memperkuat aliansi di Asia, terutama sekarang dengan perselisihan yang berlanjut dengan Amerika Serikat atas pembunuhan Khashoggi dan masalah-masalah lain dan upaya-upaya oleh Uni Eropa untuk menempatkan Riyadh dalam daftar hitam atas tuduhan pencucian uang," ujarnya.

Khashoggi, seorang pengkritik keras pangeran Mohammed, tewas di Konsulat Saudi di Istanbul pada Oktober. Pembunuhan oleh "operasi nakal" intelijen Saudi itu menodai citra kerajaan dan Putra Mahkota MBS.

Saudi awalnya membantah pembunuhan itu, kemudian memberikan beberapa laporan yang bertentangan tentang kematian Khashoggi. Namun, pada akhirnya pemerintah Saudi mengakui jurnalis itu terbunuh dalam operasi tidak sah yang tidak melibatkan MBS.

Pembunuhan itu memicu kemarahan global. Di AS, para anggota parlemen mendesak pemerintahan menjauhkan diri dari MBS, namun Gedung Putih tetap mempertahankan hubungan dekat dengan Saudi sebagai sekutu utama di Timur Tengah.

Secara terpisah, Komisi Eropa ingin menambahkan Arab Saudi ke daftar hitam pencucian uang. Menurut komisi tersebut, Saudi terlalu sedikit bertindak untuk menggagalkan pendanaan terorisme dan kejahatan terorganisir.

China sendiri ingin memperkuat ikatan ekonominya dengan Saudi di saat negara itu mengejar proyek infrastruktur yang ambisius yang dikenal sebagai Belt and Road Initiative (BRI). Sebaliknya, Saudi meluncurkan "Vision 2030", program utama Putra Mahkota untuk mendiversifikasi ekonomi nasional dari minyak.

MBS mengatakan kepada Presiden Xi Jinping bahwa mereka dapat bergabung dengan dua proyek untuk mewujudkan lebih banyak kemajuan dan bersama-sama menghadapi tantangan.

Selama pertemuannya dengan MBS, Wakil Perdana Menteri Han Zheng mengatakan kedua negara memperdalam kemitraan dalam bidang energi, pembangunan infrastruktur, keuangan, dan teknologi tinggi.

Raksasa minyak nasional Riyadh, Saudi Aramco, mengatakan perusahaan menandatangani perjanjian untuk membentuk perusahaan patungan Saudi-China bernilai lebih dari 10 miliar dolar AS. Perusahaan itu untuk mengembangkan kompleks penyulingan dan petrokimia di provinsi Liaoning timur laut.

Otoritas Investasi Umum Arab Saudi juga mengumumkan penandatanganan 35 nota kesepahaman yang tidak mengikat, termasuk kesepakatan yang berkaitan dengan energi, pertambangan, transportasi dan e-commerce.

Editor : Nathania Riris Michico

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2txMJnz
February 23, 2019 at 05:06PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bertemu Xi Jinping, MBS Investasi Rp140,5 Triliun di China"

Post a Comment

Powered by Blogger.