
WASHINGTON, iNews.id - Shutdown pemerintahan Amerika Serikat (AS) terancam kembali terjadi karena perundingan di parlemen masih buntu. Presiden AS Donald Trump akan menghadapi pilihan sulit mengenai ambisinya membangun tembok perbatasan.
Para negosiator Partai Demokrat dan Partai Republik pekan lalu hampir sepakat mengenai pendanaan untuk keamanan perbatasan. Namun, dana itu sepertinya bukan untuk pembangunan tembok perbatasan seperti diinginkan Trump.
Perundingan terhambat pada akhir pekan lalu karena Demokrat meminta sejumlah pusat penahanan imigran jauh dari wilayah perbatasan. Banyaknya perbedaan itu menutup kemungkinan Kongres mengesahkan undang-undang sebelum tenggat waktu pada Jumat besok.
"Saya pikir perundingan berhenti saat ini," kata Senator Alabama, Richard Shelby, petinggi Partai Republik yang menjadi anggota komite konferensi beranggota 17 orang, dalam Fox News Sunday.
Jika mereka tidak mencapai kesepakatan, maka shutdown pemerintahan baru bisa saja kembali terjadi. Sebanyak 800.000 pekerja federal akan kembali bekerja tanpa gaji.
Pada shutdown sebelumnya merupakan terpanjang dalam sejarah AS, yakni selama 35 tahun. Itu menjadi kekalahan bagi Trump sejak pemilu paruh waktu.
Pekan lalu, Shelby optimistis dengan kesempatan untuk mencegah shutdown kembali. Namun, pekan ini dia justru pesimistis.
"Saya tidak percaya diri kita bisa mencapai kesepakatan," ujarnya.
Dia mengungkapkan, kesepakatan bisa dicapai dengan 50:50, tetapi tidak ada jadwal perundingan lanjutan. Sebelumnya, Shelby mengindikasi belum ada kesepakatan berapa banyak dana diajukan Demokrat untuk membangun tembok perbatasan di Meksiko.
Namun, Pemimpin Mayoritas Demokrat di DPR, Steny Hoyer, mengungkapkan kepada CNN, mereka menawarkan dana lebih dari 2 miliar dolar AS untuk pembangunan tembok perbatasan. Sedangkan senator dari Partai Demokrat Jon Tester mengabaikan adanya kegagalan dalam perundingan.
"Itu adalah sebuah negosiasi. Negosiasi jarang berjalan mulus," kata Tester.
Tester yang menjadi satu dari 17 negosiator berharap kesepakatan bisa diraih. Anggota parlemen berharap bisa mencapai kesepakatan untuk memberikan waktu penyusunan legislasi untuk bisa disepakati di DPR dan Senat dan mendapatkan tanda tangan Trump pada Jumat mendatang.
Sebelumnya, Trump mengakhiri shutdown selama 35 hari pada 25 Januari lalu dan itu menjadi kemenangan politik bagi Demokrat.
Sebelumnya, sekitar 800.000 pekerja federal harus bekerja tanpa dibayar karena shutdown separuh pemerintahan federal selama 35 hari. Pemerintahan Trump memperkirakan shutdown akan berdampak terhadap 0,1 persem dari perekonomian AS.
Namun, dampak perekonomian AS pada Selasa (15/1) tumbuh mencapai 0,13 persen karena banyak pegawai yang belum mendapatkan gaji. Bank Sentral AS menyerukan untuk menunda kenaikan bunga.
Editor : Nathania Riris Michico
http://bit.ly/2TO5tec
February 12, 2019 at 03:52PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Perundingan di Parlemen Buntu, Shutdown Pemerintahan Kembali Hantui AS"
Post a Comment