
RIYADH, iNews.id - Arab Saudi menegaskan tak ingin berperang dengan Iran. Meski demikian Saudi akan merespons dengan kekuatan penuh jika Iran mulai menyerang lebih dulu.
Menteri Negara Urusan Luar Negeri Adel Al Jubeir memastikan bila kedua negara bentrok maka hal itu bukan diawali oleh Saudi.
"Kami tidak menginginkan perang dengan cara apa pun. Tapi, pada saat yang sama, kami tidak akan membiarkan Iran melanjutkan kebijakan bermusuhan terhadap Kerajaan. Kami menginginkan perdamaian dan stabilitas," kata mantan menlu Saudi itu, dikutip dari Bloomberg, Senin (20/5/2019).
Lebih lanjut Al Jubeir menyebut serangkaian serangan teroris yang dia sebut didalangi oleh Iran.
"(Iran) Tidak membuat stabilitas atau keamanan di wilayah," katanya, seraya menambahkan pemberontak Houthi dari Yaman yang didukung Iran, meluncurkan lebih dari 200 rudal ke Saudi selama beberapa tahun terakhir.
Houthi juga berada di balik serangan drone terhadap instalasi minyak Saudi pekan lalu. Drone yang digunakan merupakan milik Iran.
Pejabat Saudi memperingatkan serangan itu membuat stabilitas keamanan di kawasan dalam ancaman.
"Kami tidak akan berdiri dengan tangan terikat. Bola ada di pihak Iran dan Iran harus menentukan apa jalan yang akan ditempuhnya," ujar Al Jubeir.
Pada pekan lalu, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menegaskan tak menginginkan perang dengan Amerika Serikat maupun sekutunya di kawasan.
Komantan Korps Garda Revolusi Hossein Salami mengungkapkan hal serupa. Negaranya tak ingin membuat perang, namun tak gentar menghadapi konfrontasi.
Ketegangan di Teluk meningkat signifikan dalam beberapa pekan terakhir setelah AS menghadirkan kapal induk dan unit pengebom, termasuk pesawat B-52.
Kehadiran kekuatan tempur AS itu merupakan respons atas laporan para sekutu mengenai peningkatan ancaman oleh Iran di kawasan.
Pada 13 Mei, beberapa kapal tanker, termasuk dua milik Saudi, disabotase di dekat wilayah perairan Uni Emirat Arab, dalam perjalanan ke Selat Hormuz.
Raja Salman bin Abdulaziz meminta negara-negara Arab yang tergabung dalam Dewan Kerja Sama Teluk untuk menggelar pertemuan darurat pada 30 Mei 2019, menyikapi serangan terhadap fasilitas minyak.
Serangan ini memberikan dampak luas bagi pengiriman minyak dan stabilitas pasar minyak global.
Editor : Anton Suhartono
http://bit.ly/2WeoOJR
May 20, 2019 at 05:52PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Soal Perang, Arab Saudi: Bola Ada di Pihak Iran"
Post a Comment