
JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan rencana pemindahan ibu kota ke luar Jawa akan dikerjakan. Menurut dia, rencana itu sudah dilakukan sejak 2015.
"Kita serius dalam hal ini, sejak 3 tahun lalu dibahas di internal dan 1,5 tahun Bappenas melakukan kajian yang lebih detail dari sisi ekonomi, politik, dan lingkungan," kata Jokowi saat buka puasa bersama dengan para pimpinan lembaga negara di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/5/2019).
BACA JUGA:
4 Provinsi di Luar Jawa Ini Siap Jadi Ibu Kota Pengganti Jakarta
Ibu Kota Dipindah, Bappenas Sebut Jakarta Peninggalan VOC dan Pemerintah Belanda
Menurut dia, Pulau Jawa sudah terlalu padat, terutama Jakarta. Jokowi menyebut, 57 persen masyarakat Indonesia atau setara 149 juta oang tinggal di Pulau Jawa.
Padahal, kata mantan gubernur DKI Jakarta itu, pulau-pulau di luar Jawa dihuni sedikit orang. Pulau Sumatra misalnya, dihuni 21 persen masyarakat Indonesia, diikuti oleh Sulawesi 7 persen, Kalimantan 6 persen, serta Maluku dan Papua antara 2-3 persen.
Jokowi menjelaskan, ibu kota RI seharusnya aman dari bencana. Dia menyebut, Jakarta yang berada di Pulau Jawa berada dalam area Cincin Api (ring of fire). Belum lagi, banjir yang kerap terjadi di samping ancaman krisis air bersih.
"Saya kira ke depan ini akan menjadi sebuah persoalan besar apa bila kita tidak segera memikirkan langkah-langkah dalam hal penyediaan air ini," ucap dia.
Dia mengaku sudah mengantongi tiga daerah yang cocok untuk dijadikan ibu kota negara. Tanpa menyebut nama, daerah pertama sanggup menyediakan lahan 80 ribu hektare (ha), kedua 120 ribu ha, dan ketiga 300 ribu ha.
"Di Jakarta ini ada 66 ribu hektare, sehingga apa yang sudah tersedia ini saya kira lebih dari cukup kalau hanya untuk dipakai ibu kota pemerintahan. Artinya, ini tinggal memutuskan," ucap dia.
Editor : Rahmat Fiansyah
http://bit.ly/2PLjGqO
May 07, 2019 at 04:40AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Soal Pemindahan Ibu Kota ke Luar Jawa, Jokowi: Kita Serius"
Post a Comment