
WASHINGTON, iNews.id - Teknisi Boeing sudah mengidentifikasi adanya kesalahan pada sistem peringatan pilot dalam pesawat jenis 737 Max pada 2017, setahun sebelum kecelakaan mematikan Lion Air di Indonesia.
Boeing menyatakan bahwa manajemen tidak mengetahui masalah ini hingga kecelakaan terjadi di Indonesia, yang menewaskan 189 orang; dan pesawat itu juga tidak di-grounded hingga jenis 737 Max yang dioperasikan Ethiopian Airlines jatuh beberapa bulan kemudian dan merenggut 157 orang nyawa.
BACA JUGA: Boeing: Piranti Baru Sistem Anti-Stall Pesawat 737 Max Hampir Siap
Menurut Boeing, sistem standar yang memberitahu pilot tentang perbedaan antara angle of attack (AOA) indikator -yang mengukur sudut pesawat untuk memperingatkan adanya kondisi kehilangan daya angkat (anti-stall)- sebenarnya tidak aktif kecuali indikator opsional tambahan dibeli oleh maskapai.
BACA JUGA: Boeing Diam-Diam Lakukan Uji Coba Terbang 737 Max
Hal ini membuat maskapai yang tidak membeli indikator opsional -termasuk Lion Air dan Ethiopian Airlines- tidak memiliki fitur keselamatan.
Sudut yang salah dari informasi indikator angle of attack diduga menjadi penyebab utama dalam kedua kecelakaan nahas itu. Informasi yang diberikan angle of attack menyebabkan sistem anti-stall 737 Max mendorong hidung ke bawah ke tanah, bahkan ketika pilot berusaha mempertahankan ketinggian.
BACA JUGA: Boeing Kebut Pembaruan Sistem Anti-Stall di 737 Max 8
"Pada 2017, dalam beberapa bulan setelah memulai pengiriman 737 Max, para teknisi di Boeing mengidentifikasi bahwa perangkat lunak sistem tampilan 737 Max tidak dengan benar memenuhi persyaratan peringatan AOA Disagree," demikian pernyataan Boeing, seperti dilaporkan AFP, Senin (6/5/2019).
"Perangkat lunak yang dikirim ke Boeing menghubungkan peringatan AOA Disagree dengan indikator AOA, yang merupakan fitur opsional," kata pernyataan itu.
BACA JUGA: AS: Boeing Harus Lakukan Banyak Perbaikan pada Pesawat 737 Max
"Karena itu, perangkat lunak mengaktifkan peringatan AOA Disagree hanya jika maskapai memilih untuk indikator AOA."
"Tinjauan Boeing menetapkan bahwa tidak adanya peringatan AOA Disagree tidak berdampak buruk terhadap keselamatan atau operasi pesawat. Kami menyimpulkan bahwa fungsionalitas yang ada bisa diterima sampai peringatan dan indikator dapat dihapuskan dalam pembaruan perangkat lunak sistem tampilan yang direncanakan berikutnya," kata Boeing.
BACA JUGA: Kata Terakhir Pilot Ethiopian Sebelum Jatuh: 'Pitch Up, Pitch Up!'
"Kepemimpinan senior perusahaan tidak terlibat dalam peninjauan dan pertama kali menyadari masalah ini setelah kecelakaan Lion Air."
Seluruh armada Boeing 737 Max sudah di-grounded tidak lama setelah kecelakaan Ethiopian Airlines pada Maret. Saat ini para penyelidik masih mempelajari insiden-insiden tersebut dan para teknisi mencari solusinya.
BACA JUGA: Ethiopian dan Lion Air Jatuh, Boeing Kurangi Produksi Pesawat 737 Max
Editor : Nathania Riris Michico
http://bit.ly/2GYXHJe
May 06, 2019 at 04:21PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Boeing Tahu Sistem 737 Max Bermasalah Setahun Sebelum Lion Air Jatuh"
Post a Comment