Search

Tak Terpengaruh Pemilu, Pertumbuhan Sektor Manufaktur Ini Melejit

CIKARANG, iNews.id - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melihat beberapa sektor industri di Indonesia tetap tumbuh meski tahun ini Indonesia menggelar pemilihan umum (Pemilu). Ini dapat dibuktikan dengan kinerja industri manufaktur sepanjang kuartal I 2019 yang positif.

Airlangga mengatakan, salah satu manufaktur yang tumbuh tinggi, yakni industri tekstil yang angkanya mencapai 18,9 persen. "Kalau kita lihat pasca Pemilu, di kuartal pertama ini beberapa sektor tumbuh tinggi yaitu tekstil, pertumbuhannya di kuartal pertama 18,9 persen," kata Airlangga saat menghadiri acara Groundbreaking pembangunan kampus Politeknik Manufaktur Astra di Kawasan Industri Delta Silicon II, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (10/5/2019).

Tak hanya industri tekstil saja, kata dia, industri tembakau juga tumbuh sebesar 16 persen, diikuti industri furnitur 12,89 persen, industri kimia dan farmasi sebesar 11,53 persen, serta industri kertas mencapai 9,22 persen.

Di samping itu, pasca kontestasi lima tahunan ini juga mulai terlihat geliat investasi di beberapa pengembangan industri. Pasalnya, selama menjelang Pemilu biasanya investor cenderung menahan investasinya hingga kondisi mulai stabil kembali.

"Kalau kita lihat dari pengembangan kawasan industri itu di kuartal pertama ini, pembeli di Jawa Barat ini sektor utama ada di Tekstil yang terbesar, kemudian kedua ada di makanan dan minuman," ujarnya.

"Artinya geliat untuk investasi sudah tumbuh dan ini adalah momentum untuk pertumbuhan industri. Di mana PMA indeks sesudah bulan Januari selalu di atas 50 persen, ini menjadi demand daripada SDM (Sumber Daya Manusia) yang perlu kita siapkan," katanya melanjutkan.

Kemenperin optimistis memasang target pertumbuhan industri nonmigas sebesar 5,4 persen pada tahun 2019. Adapun sektor-sektor yang diproyeksikan tumbuh tinggi, di antaranya industri makanan dan minuman, industri permesinan, industri tekstil dan pakaian jadi, serta industri kulit barang dari kulit dan alas kaki.

Industri manufaktur merupakan tulang punggung bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu menjadi sektor andalan dalam memacu pemerataan terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat yang inklusif, tutur Menperin.

Menurut dia, pengembangan SDM industri kompeten adalah kunci untuk mencapai kesuksesan pelaksanaan Making Indonesia 4.0. Inipun menjadi momentum Indonesia untuk mengambil peluang dengan adanya bonus demografi hingga tahun 2030.

Maka itu, Presiden Joko Widodo menginstruksikan mulai tahun ini fokus pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas SDM. Ini menjadi potensi besar bagi Indonesia ke depan, tegasnya.

Oleh karena itu, agar pelaku industri dapat terdorong untuk terlibat dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan vokasi serta aktif melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan, pemerintah akan meluncurkan insentif super deductible tax. Fasilitas ini diyakini bakal menciptakan tenaga kerja industri yang kompeten serta menghasilkan inovasi produk.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2YqhQyV
May 11, 2019 at 05:59AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tak Terpengaruh Pemilu, Pertumbuhan Sektor Manufaktur Ini Melejit"

Post a Comment

Powered by Blogger.