
CHICAGO, iNews.id - Sejumlah sopir taksi online dari perusahaan Uber dan Lyft di Amerika Serikat (AS) dan Eropa mogok kerja untuk memprotes penghasilan mereka yang dianggap terus menurun, Rabu (8/5).
Aksi mogok itu diadakan di 10 kota AS, seperti Chicago, Los Angeles, San Francisco, New York, dan Washington, serta sejumlah kota besar di Eropa.
Aksi protes itu terjadi menjelang penjualan saham perdana atau IPO Uber pada Jumat (10/5), di mana Uber berharap bisa menarik sembilan miliar dolar dari para investor, sehingga valuasi perusahaan itu bisa mencapai lebih dari 91 miliar dolar.
Ini bukan pertama kalinya para pengemudi taksi online melancarkan protes. Sejumlah aksi mogok juga diadakan menjelang penjualan saham perdana perusahaan taksi online Lyft bulan lalu.
"Kekayaan perusahaan itu dibina oleh jerih payah para sopir yang mendapat upah minimum, sementara para investor di Silicon Valley terus menjadi kaya. Kami minta supaya semua sopir taksi online itu mendapat gaji yang sepatutnya," kata Brendan Sexton, pimpinan Asosiasi Sopir Independen, seperti dilaporkan Associated Press, Kamis (9/5/2019).
Asosiasi pengemudi taksi online itu mengatur iring-iringan taksi Uber melewati jembatan Brooklyn di New York pada Rabu (8/5).
Sopir-sopir di Los Angeles mengadakan aksi mogok selama 24 jam di bandara internasional Los Angeles. Di Inggris, Serikat Buruh Independen menyatakan banyak sopir mengadakan mogok selama sembilan jam untuk menuntut kenaikan tarif per kilometer dan dikuranginya komisi yang harus dibayar kepada Uber.
Uber mengatakan sedang berusaha memperbaiki iklim kerja bagi para sopirnya.
"Para sopir itu adalah jantung bisnis kita, dan ribuan orang bekerja untuk Uber tiap hari untuk melayani pelanggan," kata Uber, dalam sebuah pernyataan.
Perusahaan taksi online Lyft menyatakan pendapatan per jam sopir-sopirnya meningkat dalam dua tahun terakhir, dan 75 persen sopir bekerja kurang dari 10 jam per minggu untuk mendapat tambahan pendapatan.
Menurut mereka, para sopir itu mendapat upah sekitar 20 dolar per jam, dipotong ongkos bensin dan pemeliharaan kendaraan.
Editor : Nathania Riris Michico
http://bit.ly/2V6wxoI
May 09, 2019 at 05:33PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Protes Penghasilan Rendah, Sopir Uber di AS dan Eropa Mogok Kerja"
Post a Comment