
KATHMANDU, iNews.id - Jumlah pendaki Gunung Everest yang tewas bertambah menjadi 11 orang. Korban terakhir merupakan pria asal Amerika Serikat, Christopher John Kulish (61).
Padatnya jalur menuju puncak gunung tertinggi di dunia itu menyebabkan para pendaki harus antre lama untuk mencapai puncak dan turun kembali. Hal ini memicu banyak pendaki yang kelelahan, terserang frosbite atau radang dingin serta penyakit terkait ketinggian dan cuaca dingin.
Kulish meninggal setelah berhasil mencapai puncak setinggi 8.848 meter di atas permukaan laut itu dan dalam perjalanan turun pada Senin (27/5/2019) malam.
"Tiba-tiba dia memiliki masalah pada jantung dan meninggal di South Col, menurut perusahaan ekspedisi yang membawanya," kata pejabat Departemen Pariwisata Nepal, Mira Acharya, dikutip dari AFP, Selasa (28/5/2019).
Nepal mengeluarkan 381 izin untuk pendakian Everest musim ini, rekor tertinggi dibandingkan musim pendakian di tahun-tahun sebelumnya. Para pendaki biasanya ditemani pemandu dari etnis Sherpa sehingga lebih dari 700 orang antre menuju puncak. Jumlah itu belum termasuk 140 pendaki yang naik mengantongi izin untuk naik dari Tibet.
Antrean yang padat mengakibatkan beberapa tim harus menunggu selama beberapa jam di zona berbahaya, menghadapi risiko kehabisan oksigen dan kelelahan.
Dari 11 korban meninggal, empat orang di antaranya akibat dampak langsung dari lamanya antrean.
Dari jumlahnya, pendakian musim semi 2019 ini merupakan yang paling mematikan sejak 2015 saat gempa bumi memicu longsoran yang melibas tenda-tenda pendaki.
Editor : Anton Suhartono
http://bit.ly/30MHAY9
May 28, 2019 at 09:30PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pria 61 Tahun Jadi Korban Meninggal Ke-11 Pendakian Gunung Everest"
Post a Comment