JAKARTA, iNews.id - Konsumsi rumah tangga akan tumbuh kuat seiring momen Ramadan dan Lebaran. Namun, hal itu belum cukup untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal II-2019 ke angka 5,2 persen.
Direktur Program Institute for for Development of Economics and Finance (INDEF), Eshter Sri Astuti mengatakan, konsumsi rumah tangga akan terdorong pada kuartal II-2019. Angka ini diprediksi lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya yang tumbuh stabil di 5,01 persen.
Faktor Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pegawai negeri dan swasta menjadi penyebab utamanya.
"Menjelang Lebaran ada THR, THR yang kemarin sudah diumumkan pemerintah, sudah mencairkan Rp19 triliun untuk PNS. Saya rasa akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi dari sisi konsumsi. Tapi tidak lebih dari 5,2 persen," ujar Eshter di Jakarta, Sabtu (25/5/2019).
Eshter pesimistis pertumbuhan ekonomi kuartal II-2019 bisa menyamai capaian tahun lalu. Pada kuartal II-2018, ekonomi tercatat tumbuh 5,27 persen.
Selain baseline yang tinggi, kata Esther, kondisi perekonomian sepanjang April-Juni 2019 cukup menantang, terutama dari faktor eksternal. Ketegangan AS dan China soal isu perdagangan akan berdampak serius kepada ekonomi Indonesia.
"Kemudian di sisi lain ada kericuhan, suhu politik yang overheating," ucapnya.
Editor : Rahmat Fiansyah
http://bit.ly/2K09B8N
May 25, 2019 at 11:05PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Konsumsi Ramadan Diprediksi Belum Mampu Dongkrak Ekonomi ke 5,2 Persen"
Post a Comment