
KOLOMBO, iNews.id - Kelompok garis keras Budha dipersalahkan atas serangan anti-muslim yang marak di penjuru negeri pascabom Paskah pada 21 April 2019 yang menewaskan 258 orang.
Masjid, toko-toko, termasuk umat Islam menjadi sasaran serangan. Para pelaku melempar menggunakan batu dan bom Molotov. Mereka juga membakar Alquran.
Sejauh ini polisi sudah menangkap 78 orang perusuh, tiga di antaranya diketahui sebagai ekstrimis Budha Sinhala. Kelompok ini juga terlibat dalam serangan terhadap muslim di Distrik Kandy pada tahun lalu.
"Ini serangan terorganisasi terhadap kepentingan ekonomi muslim dan bangunan lain," kata Menteri Industri Perkebunan, Navin Dissanayake, dikutip dari Reuters, Kamis (16/5/2019).
Dia mengindikasikan beberapa organisasi ekstrimis Budha mendalangi sentimen anti-muslim yang ditindaklanjuti dengan penyerangan.
"Saya kira organisasi-organisasi yang dipimpin Amith Weerasinghe, Dan Priyasad, dan Namal Kumara," kata dia, merujuk pada nama-nama aktivis dari organisasi Budha tersebut.
Laporan media lokal menyebut Priyasad dibebaskan dengan jaminan pada Rabu (15/5/2019). Sementara itu Weerasinghe ditahan sampai 28 Mei. Status Kumara belum diketahui.
Jumlah umat Islam di Sri Lanka hampir 10 persen dari populasi 22 juta penduduk. Sebagian besar penduduk atau lebih dari 70 persen memeluk Budha. Sisanya penganut Hindu sekitar 12 persen dan Kritiani 6 persen.
Editor : Anton Suhartono
http://bit.ly/2VvTiTn
May 16, 2019 at 08:41PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kelompok Ekstrem Budha Sri Lanka Dipersalahkan atas Serangan terhadap Muslim"
Post a Comment