JAKARTA, iNews.id - Sejak semalam massa yang menolak hasil pemilihan umum (Pemilu) telah memenuhi sekitaran Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Peristiwa ini menambah kekhawatiran para investor atas kondisi Indonesia.
Hal ini juga mengakibatkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah pada perdagangan pagi ini di mana indeks turun 2,98 poin atau 0,05 persen ke 5.948. Sementara, kurs rupiah melemah 0,22 persen menjadi Rp14.512 per dolar AS.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, hal tersebut merupakan hal yang wajar. Pasalnya, pelaku pasar sangat sensitif dengan kondisi saat ini. "Tentu saja (IHSG dan rupiah melemah). Ya itu namanya euforia pasar. Pasar itu suka sentimental saja," ujarnya di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Menurut dia, dampak demonstrasi ke perekonomian Indonesia tidak terlalu besar. Secara keseluruhan situasi saat ini masih aman karena kekhawatiran pasar hanya bersifat sementara.
"Kalau cuma begitu ya tidak terlalu besar. Ya paling orang kemudian lihat-lihat. Paling-paling soal investasi ada yang lihat-lihat dulu. Tapi mestinya setelah melihat bagaimana kejadiannya tidak akan banyak artinya," ucapnya.
Setelah demonstrasi ini berakhir, dia meyakini pasar akan kembali normal. "Kalau sentimen bukan sesuatu yang riil nanti dia koreksi sendiri. Ya baik baik saja," tutur dia.
Demonstrasi ini muncul karena masyarakat menilai Komisi Pemilihan Umum (KPU) bertindak curang dalam penghitungan suara Pemilu 2019. KPU berencana mengumumkan hasil rekapitulasi surat suara hari ini namun sudah diumumkan sejak kemarin.
KPU mengumumkan bahwa pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin unggul dengan mengantongi 55,5 persen suara. Sementara, pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno hanya 44,5 persen suara.
Selisih kedua pasangan sebanyak 16.957.123 suara. "Jumlah suara sah secara nasional Pilpres 2019 sebanyak 154.257.601 formulir DD1-PPWP," ujar Evi Novida di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (21/5/2019) dini hari.
Dalam rapat pleno rekapitulasi 34 provinsi yang juga selesai pada Selasa dini hari, Jokowi-Ma’ruf memenangi 21 provinsi, sementara Prabowo-Sandi 13 provinsi.
Editor : Ranto Rajagukguk
http://bit.ly/2YG8sqY
May 22, 2019 at 06:27PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Aksi 22 Mei Pengaruhi Pasar Keuangan, Menko Darmin Pastikan Hanya Sementara"
Post a Comment