Search

Imbal Hasil Obligasi AS Turun, Wall Street Dibuka Merosot

JAKARTA, iNews.id – Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street merosot seiring penurunan imbal hasil obligasi AS. Eskalasi perang dagang antara AS-China juga masih menjadi sentiment negatif yang memengaruhi pasar.

Mengutip CNBC, Rabu (29/5/2019), indeks Dow Jones Industrial Average turun 160 poin, sementara S&P 500 merosot 0,5 persen, dan Nasdaq Composite anjlok 0,5 persen.

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun jatuh ke level terendah sejak September 2017 dan diperdagangkan sekitar 2,23 persen. Saham perbankan turun seiring dengan anjloknya imbal hasil obligasi AS.

Saham Citigroup dan Bank of America turun lebih dari 0,5 persen, sementara JP Morgan Chase merosot 0,4 persen. Indeks S&P 500 tembus di bawah 2.800, level teknis utama yang diawasi oleh pelaku pasar. Indeks tersebut diperdagangkan di level terendahnya sejak akhir Maret.

Pelaku pasar juga mengawasi berita tentang Departemen Kehakiman. Lembaga itu sebelumnya mengumumkan, penyelidik khusus AS Robert Mueller akan membuat pernyataan tentang intervensi Rusia dalam pemilihan presiden AS 2016.

Washington dan Beijing telah memberlakukan tarif impor pada barang-barang satu sama lain dengan nilai miliaran dolar sejak awal 2018. Tindakan ini menghancurkan pasar keuangan dan memperburuk sentimen bagi pelaku bisnis dan konsumen.

"Pasar telah benar-benar berubah dari kemungkinan awal bahwa akan tercipta kesepakatan perdagangan. Sekarang, mereka berpikir mungkin tidak akan ada kesepekatan dagang,” kata Larry Benedict, pendiri The Opportunistic Trader.

China bahkan membuat ancaman baru pekan ini lewat laporan media pemerintah mengenai mineral tanah jarang, pasar yang penting bagi industri teknologi dan pertahanan AS. Produksi komoditas itu diketahui memang didominasi oleh Tiongkok.

Wall Street menuju penurunan bulanan pertama pada 2019. Indeks Dow dan S&P 500 keduanya turun lebih dari 4 persen memasuki sesi Rabu.

Benedict menunjukkan bahwa adanya penurunan yang stabil di pasar dan tanpa ada tanda pergerakan besar. "Langkah ini lebih buruk karena semua orang menunggu bouncing dan itu belum datang," katanya. Jika turun 3 persen dan kemudian melambung 1 persen, itu skenario yang lebih baik daripada melayang lebih rendah," ujarnya.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2WtuAar
May 30, 2019 at 04:57AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Imbal Hasil Obligasi AS Turun, Wall Street Dibuka Merosot"

Post a Comment

Powered by Blogger.