Search

China Balas AS soal Tambahan Tarif Impor, Wall Street Dibuka Turun Tajam

JAKARTA, iNews.id – Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street turun tajam setelah China membalas aksi AS dengan menetapkan tambahan tarif impor. Aksi tersebut dilakukan usai AS pada pekan lalu menambah tarif impor senilai 200 miliar dolar AS terhadap barang-barang China.

Mengutip CNBC, Senin (13/5/2019), indeks Dow Jones Industrial Average diperdagangkan turun 490 poin, sementara indeks S&P 500 turun 1,9 persen. Adapun indeks Nasdaq Composite turun 2,6 persen.

China akan menaikkan tarif impor senilai 60 miliar dolar AS, mulai 1 Juni. Barang yang ditargetkan mencakup berbagai produk pertanian. Ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump menaikkan tarif impor China pekan lalu. China mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keputusan AS membahayakan kepentingan kedua negara dan tidak memenuhi harapan umum masyarakat internasional.

Saham Caterpillar turun lebih dari 4 persen, sementara Apple merosot 4,6 persen. Saham Boeing juga turun lebih dari 2,5 persen karena sengkata dagang yang berlanjut memungkinkan China memilih produsen pesawat asal AS untuk masuk dalam tambahan tarif impor.

Pasar Asia terpantau juga merah. Indeks Nikkei 225 turun 0,7 persen pada Senin, sementara Shanghai Composite merosot 1,2 persen. Saham Eropa juga anjlok. Indeks Stoxx 600 turun 1,3 persen sementara Dax Jerman anjlok 1,6 persen.

“Volatilitas akan bertahan. Orang tidak tahu harus bagaimana," kata JJ Kinahan, kepala strategi pasar di TD Ameritrade.

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun menjadi 2,41 persen pada Senin, sedangkan tenor dua tahun merosot menjadi 2,19 persen. Indeks Volatilitas Cboe, barometer tingkat kekhawatiran investor di pasar saham, naik 3,8 poin menjadi 19,85.

Trump berkomenter di Twitter pada hari ini bahwa China akan mendapatkan tekanan jika tidak membuat kesepakatan perdagangan. Trump juga menilai, China berpikiran mundur setelah melewati kemajuan pembicaran perdagangan.

Ekuitas AS jatuh tajam pekan lalu setelah Trump mengancam akan menaikkan tarif impor untuk barang China. Trump menindaklanjuti ancamannya, menaikkan tarif dari 10 persen menjadi 25 persen pada barang-barang China senilai 200 miliar dolar AS. Indeks S&P 500 dan Nasdaq turun masing-masing 2,2 persen dan 3 persen pekan lalu, kinerja mingguan terburuk mereka sejak Desember. Dow mengalami pekan terburuk sejak Maret, turun 2,1 persen.

"Tidak ada yang menang dari perang dagang, meskipun China akan kalah lebih banyak," kata Chen Zhao, kepala strategi global di Alpine Macro, dalam sebuah catatan kepada klien.

“Tujuan Trump adalah untuk mendapatkan penawaran bagus dari China, dan dengan demikian tarif baru yang diumumkan minggu lalu mungkin hanya merupakan taktik tekanan yang memaksa Beijing untuk menerima tuntutan Amerika. Bagi China, biaya ekonomi kehilangan pasar Amerika terlalu tinggi. Peluang perjanjian perdagangan AS-China tetap signifikan, meskipun tarif dinaikkan,” ujarnya.

Terlepas dari ketegangan antara dua ekonomi terbesar di dunia, penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan, Trump dan Presiden Cina Xi Jinping kemungkinan akan bertemu pada KTT G-20 Juni di Jepang. Kudlow mengatakan dalam pertemuan ini potensi pembicaraan akan lebih positif meski tidak menjamin adanya kesepakatan.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2YxgFhh
May 14, 2019 at 05:07AM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "China Balas AS soal Tambahan Tarif Impor, Wall Street Dibuka Turun Tajam"

Post a Comment

Powered by Blogger.