
JAKARTA, iNews.id - Neraca perdagangan April 2019 tekor hingga 2,5 miliar dolar AS. Angka tersebut berada di luar ekspektasi pemerintah.
Menteri Koordinator Bidang Perkonomian Darmin Nasution mengakui, defisit tertinggi sepanjang sejarah itu merupakan sesuatu hal yang buruk.
"Memang defisitnya sangat lebar. Artinya, itu membuat kita betul-betul harus mempelajari kembali situasi ini," kata Darmin di kantornya, Jakarta, Jumat (17/5/2019).
Darmin mengatakan, tren pemulihan ekonomi saat ini tidak sejalan dengan kondisi ekspor-impor. Impor, kata dia, turun sementara ekspor turun lebih dalam. Hal ini membuat neraca dagang tekor besar.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor April 2019 mencapai 15,1 miliar dolar AS, turun 6,57 persen. Sementara ekspor hanya 12,6 miliar dolar AS, anjlok 13,1 persen.
Menurut mantan gubernur Bank Indonesia itu, buruknya performa perdagangan luar negeri Indonesia disebabkan faktor eksternal, khususnya perang dagang antara AS dan China. Dia melihat konflik dua negara terbesar di dunia dari sisi ekonomi itu tak kunjung usai.
"Kita tidak yakin bahwa itu akan jangka pendek. Jadi ini adalah situasi yang kita lihat belakangan ini tidak terlalu menggemberikan. Tapi tidak perlu juga pesimistis. Kalau kita mau ekspor harus lebih cermat, apa barangnya. Kalau hanya coba-coba saat situasi begini itu tentu tidak benar,” ucapnya.
Meski begitu, Menko Darmin memastikan pemerintah saat ini tengah menyiapkan beberapa langkah untuk memperbaiki kondisi neraca dagang. Kalau tidak, kata dia, pertumbuhan ekonomi bisa menurun.
"Kita sudah menyiapkan langkah-langkah untuk mendorong ekspor dan substitusi impor. Tapi kalau ekspornya tidak bisa seperti di masa lalu tidak apa-apa, yang penting pertumbuhan bisa dijaga,” ucap dia.
Editor : Rahmat Fiansyah
http://bit.ly/2YAVnz7
May 18, 2019 at 01:35AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Neraca Dagang Tekor, Menko Darmin Mengaku Sudah Siapkan Strategi Genjot Ekspor"
Post a Comment