Masuki Awal Pekan, IHSG Diprediksi Bergerak di 6.209-6.423

JAKARTA, iNews.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan pelemahan dari posisi terakhirnya pekan kemarin di sekitar 6.209-6.423. Meski begitu, pelemahan indeks masih terbatas sehingga berpeluang untuk rebound.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper memprediksi IHSG melemah terbatas. Secara teknikal pergerakan mulai menyentuh area oversold sehingga pergerakan akan cukup terbatas dan ada potensi mengalami rebound dalam jangka pendek.

Pergerakan masih akan dipengaruhi sentimen global dan rilis data GDP Indonesia. “IHSG diprediksi melemah dengan resistance pertama dan kedua 6.371 hingga 6.423. Sementara itu, suppor pertama dan kedua di kisaran 6,209-6,264,” ujar dia dalam keterangannya, Senin (6/5/2019).

IHSG sebelumnya ditutup melemah di level 6.319,46 (-0.86 persen). Pelemahan didorong oleh sektor Basic-Ind (-2.22 persen) dan Mining (-1.28 persen). IHSG bergerak melemah masih dipengaruhi oleh tekanan dari pergerakan indeks global.

Efek penetapan suku bunga The Fed masih terasa setelah sebelumnya investor berekspektasi The Fed akan menurunkan suku bunga. Tercatat investor asing mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp967 miliar sepanjang hari perdagangan.

Bursa Amerika Serikat (AS) ditutup menguat. Indeks Dow Jones ditutup 26.504,95 (+0.75 persen), NASDAQ 8.164,00 (+1.58 persen), S&P 500 2.945,64 (+0.96 persen). Indeks AS serentak menguat seiring dengan data ekonomi yang positif.

Tren hijau ini Ini tak lepas dari rilis data penciptaan lapangan kerja bulan April di AS yang menunjukkan angka yang lebih tinggi dari ekspektasi yang diharapkan analis dan pelaku pasar. Penciptaan lapangan kerja baru non-pertanian (non-farm payrolls) pada April bertambah sebanyak 263.000. Sementara tingkat pengangguran turun menjadi 3,6 persen, terendah sejak Desember 1969, berdasarkan laporan Departemen Tenaga Kerja AS.

Adapun saham yang bisa menjadi pertimbangan investor, yakni KAEF, SIDO, PEHA, SMSM, KBLM

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)