
TAKAHAGI, iNews.id - Seorang siswi SMP di Kota Takahagi, Prefektur Ibaraki, Jepang, mengakhiri hidup, pekan lalu karena menjadi korban bullying gurunya.
Perempuan berusia 15 tahun itu mengalami pelecehan bahkan diancam oleh gurunya beberapa kali sebelum korban gantung diri pada 30 April 2019.
Stasiun televisi Fuji TV melaporkan, guru yang dimaksud merupakan pembina klub tenis meja di sekolah. Dia kerap melontarkan kata-kata melecehkan, bahkan mengancam akan membunuh korban.
Sementara itu Dewan Pendidikan Kota Takahagi, dikutip dari Japan Today, Rabu (8/5/2019), mengungkap, pada September 2018, korban menulis beberapa pertanyaan yang isinya sekolah tempatnya menimba ilmu sangat menyenangkan, tapi aktivitas klub membosankan.
Dalam catatan bunuh diri yang ditemukan di rumah, siswi itu mengungkap rasa frustasinya menjadi anggota klub tenis meja karena gurunya mengancam akan membunuh atau memukul dia dan teman-temannya.
Beberapa perkataan yang terlontar kepada dia dan teman-temannya antara lain 'bodoh' serta melakukan kekerasan fisik dengan menusuk-nusuk bahu. Guru tersebut juga menunjukkan sikap tak sepantasnya dengan membanting barang-barang para siswi ke lantai.
Korban berhenti mengikuti latihan klub pada 15 Maret. Tak lama setelah itu, dewan pendidikan kota menerima surat keluhan tak jelas pengirimnya soal guru yang sama.
Sementara itu guru bersangkutan mengakui perbuatannya kepada korban dan teman-temannya. Dia mengaku terlalu keras membimbing para siswi dengan metode pelatihannya. Sekolah mengeluarkan peringatan dan menugaskan guru lain untuk mengawasi saat dia mengajar.
Editor : Anton Suhartono
http://bit.ly/2vVhGU5
May 09, 2019 at 12:15PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Di-bully Guru, Siswi SMP di Jepang Bunuh Diri"
Post a Comment