BERLIN, iNews.id - Banyak kebiasaan warga Jerman yang ternyata menarik untuk dibahas. Misalnya, orang Jerman tampak santai dengan dengan orang telanjang di depan umum.
Mereka juga biasa menegur orang asing di jalan, kalau mereka pikir ada sesuatu yang salah.
Dan untuk alasan yang menurut beberapa orang cukup misterius, mereka lebih suka membeli bir murah di kios daripada membayar sedikit lebih mahal tetapi bisa duduk di bar dengan nyaman.
Memang harus diakui, ada beberapa kebiasan orang Jerman yang patut diacungi jempol, seperti berjemur di taman saat matahari bersinar, atau kebiasaan membayar barang di toko dengan uang tunai, dan terutama perencanaan liburan yang betul-betul lengkap dan teliti.
Namun beberapa kebiasaan orang Jerman tetap membingungkan. Inilah lima di antaranya, seperti diulas kontributor Deutsche Welle:
1. Angin dari jendela adalah musuh besar
Hubungan orang Jerman dengan angin tampaknya sangat rumit. Di satu sisi, akan selalu ada rekan yang bersikeras membuka jendela ketika suhu di luar di bawah 0 derajat Celcius, dengan alasan mereka membutuhkan udara segar. Tapi di sisi lain, kalau ada angin masuk, mereka jadi sibuk dan menganggapnya sesuatu yang berbahaya.
Istilah Jermannya adalah: "Durchzug."
Durrchzug artinya, ketika ada dua jendela di ruangan yang letaknya berseberangan dibuka, sehingga angin melintas dari jendela satu ke jendela lainnya. Bagi orang Jerman, ini tampaknya sangat mengkhawatirkan, sehingga mereka bakal protes.
Karena bisa menyebabkan leher kaku, pilek, atau bahkan pneumonia.
2. Pembatasan kecepatan di jalan? Jangan harap!
Setiap orang yang pernah ke Jerman lebih dari sehari akan tahu betapa seriusnya orang Jerman memperlakukan mobil mereka -dan segala sesuatu yang melibatkan mobil termasuk di Autobahn, jalan bebas hambatan.
Di Jerman tidak ada batas kecepatan yang berlaku secara umum di jalan bebas hambatan. Dan siapa yang berniat menerapkan pembatasan kecepatan akan segera menghadapi kritik lantang.
Memang menurut statistik, 60 persen dari semua kecelakaan yang berakibat kematian, tidak terjadi di Autobahn, tetapi justru di jalan-jalan biasa yang punya batas kecepatan.
Namun, tetap merasa sulit dipahami mengapa begitu penting untuk ngebut dengan mobil sampai kecepatan 250 km/jam, apalagi sambil "menghalau" mobil-mobil lain dengan mendekat dan menyalakan lampu besar kedip-kedip untuk memberi sinyal mau lewat.
3. Semua perlu berkas kertas
Untuk negara yang terkenal dengan budaya daur ulang yang cermat, cukup mengejutkan ketika mengetahui kebutuhan dokumen kertas yang berlaku di Jerman.
Faktanya, pada 2018, setiap orang Jerman menurut statistik menggunakan rata-rata 241,7 kilogram kertas, menjadikan negara ini salah satu konsumen kertas terbesar dunia, dan terbesar di antara negara-negara G20.
Di Jerman, segala sesuatu memang diminta "tertulis di atas kertas". Jadi bersiaplah menulis surat keterangan untuk hampir segala kepentingan dan segara urusan. Kebanyakan kantor juga mencetak lagi semua dokumen yang dikirim secara online, seperti PDF, sebagai tanda bukti telah diterima.
Menyimpan salinan itu adalah sebuah pekerjaan "mahapenting" di Jerman.
4. Kerja adalah kerja
Orang Jerman kebanyakan berhubungan dengan kolega kerjanya hanya soal kerja. Ini awalnya cukup mengejutkan bagi yang baru pertama kali mengetahuinya. Atasan di Jerman di sini tidak pernah menanyakan apa pun tentang kehidupan pribadi bawahannya, dan kita praktis harus memancing-mancing percakapan agar mereka tahu lebih banyak tentang kita daripada hanya sekedar nama lengkap dan di negara mana kita dilahirkan.
Menurut banyak orang, ini adalah pendekatan yang sehat, tetapi bagi kita mungkin ini adalah tantangan. Kita mungkin terbiasa berbagi lebih banyak dengan kolega daripada hanya sekadar soal kantor –misalnya minum bersama setelah bekerja dan bercakap-cakap tentang kehidupan pribadi atau keluarga.
5. Hari Minggu sakral
Ini boleh jadi berita baru bagi Anda: di Jerman hanya ada enam hari dalam sepekan. Hari Minggu memang masih ada di kalender, tapi makin lama di Jerman, kita akan makin ragu, apakah hari Minggu memang benar-benar ada.
Sebab semua toko akan tutup pada hari Minggu, kecuali beberapa kafe dan restoran. Angkutan umum juga sangat terbatas. Semuanya jadi berjalan lebih lambat, juga di kota-kota super sibuk seperti Berlin.
Dan tidak ada orang Jerman yang terganggu dengan itu semua.
Meski kita mungkin menghargai hak-hak pekerja di sini untuk beristirahat di hari Minggu, tapi tentunya sedikit membuat bertanya-tanya: haruskah semua toko juga ikut ditutup?
6. Bonus: Berkencan dengan pria Jerman
Meskipun bukan "kebiasaan", ada fenomena terkait pria Jerman yang masih jadi misteri besar. Ternyata, sulit memahami pria Jerman.
Terlepas dari kenyataan bahwa mereka semua baik secara keseluruhan, namun ternyata: pria Jerman umumnya sulit diajak berkomunikasi -apalagi berkencan!
Pola komunikasi mereka bisa tidak menentu dan tak terduga. Mereka tampaknya menghindari platform besar seperti WhatsApp dan Facebook, dan secara keseluruhan tampaknya perlu waktu lama, sampai mereka mau menyebut hubungan mereka dengan seseorang sebagai "relationship".
Editor : Nathania Riris Michico
https://ift.tt/2r6UfIy
December 18, 2019 at 07:13AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "6 Kebiasaan Orang Jerman yang Sulit Dipahami, dari Angin Kencang hingga soal Berkencan"
Post a Comment