SYDNEY, iNews.id - Pesawat udara dan kapal militer Australia dikerahkan untuk membantu pemberian layanan darurat di negara bagian yang tertimpa bencana kebakaran, New South Wales (NSW) dan Victoria.
Sejauh ini kebakaran semak dan hutan menyebabkan 12 orang meninggal.
Perdana Menteri (PM) Scott Morrison dan Menteri Pertahanan Linda Reynolds sepakat mengirimkan pesawat dan kapal militer, setelah diminta pemerintah Negara Bagian Victoria.
Angkatan Bersenjata Australia mengirim helikopter Chinook dan Black Hawk, pesawat dan kapal angkatan laut ke Victoria dan NSW, dua negara bagian yang paling terkena dampak buruk.
Militer dijadwalkan memberikan bantuan kemanusiaan dan melakukan evakuasi jika diperlukan dalam beberapa hari ke depan.
Amerika Serikat (AS) dan Kanada juga diminta memberikan "bantuan udara khusus" untuk membantu langkah penyelamatan darurat.
Ribuan orang melarikan diri ke pantai di negara bagian di bagian tenggara pada Selasa (31/12/2019) sementara kebakaran yang digolongkan dalam tingkat darurat tersebut meluas. Di Mallacoota, Victoria, sekitar 4.000 orang mencari perlindungan di pantai.
Pemerintah mengatakan empat orang dinyatakan hilang di Victoria dan satu orang lainnya di NSW.
"Terdapat ratusan, ribuan orang mencari perlindungan di pantai," kata Shane Fitzsimmons, komisaris NSW Rural Fire Service atau Layanan Kebakaran Pedesaan NSW, seperti dilaporkan BBC, Rabu (1/1/2020).
Fitzsimmons mengatakan, "Ini adalah musim kebakaran terburuk yang pernah kami alami di NSW."
BACA JUGA: Kebakaran di Australia Semakin Ganas, Ribuan Orang Terjebak di Pantai
Lewat pesan Tahun Baru-nya, Morrison mengatakan soal ketakjubannya terhadap jiwa warga Australia. Namun dia memperingatkan beberapa pekan dan bulan ke depan akan tetap merupakan masa-masa sulit.
Jenazah korban terbaru -pria berumur 63 tahun dan anak laki-lakinya yang berusia 29 tahun- ditemukan di dekat Kota Corbargo di NSW.
Polisi mengatakan pria bernama Robert Salway dan anaknya Patrick tetap berada di tempat itu karena ingin melindungi rumah keluarga. Jenazah mereka ditemukan pada Selasa (31/12/2019).
Di Mallacoota, layanan kebakaran setempat menyatakan perubahan arah angin membuat kota tersebut tidak mengalami pengaruh terburuk kebakaran.
Sekitar puluhan kebakaran "tingkat darurat" terjadi di NSW dan Victoria.
Beberapa tempat wisata di sepanjang pantai ditutup, demikian juga dengan jalan utama -the Princes Highway- ditutup.
Pada tengah malam pada Selasa (31/12), pertunjukan kembang api di Sydney senilai 6 juta dolar Australia atau Rp58,5 miliar tetap diadakan meskipun muncul sejumlah desakan bagi pembatalannya karena krisis kebakaran yang memburuk.
Pesta kembang api juga digelar di Melbourne, ibu kota Negara Bagian Victoria. Perayaan berlangsung meriah dengan suhu udara yang mengenakkan, sekitar 15 derajat Celcius, menurut produser ABC Indonesia, Sastra Wijaya.
"Sangat berbeda dengan hari sebelumnya di mana kemarin, pada Senin suhu mencapai 43 derajat Celcius. Perayaan tahun baru di Melbourne ini sangat ramai, diperkirakan sekitar 400.000 orang hadir menyaksikan pesta kembang api di tengah kota, namun keprihatinan akan kebakaran semak di berbagai negara bagian termasuk Victoria, di mana Melbourne berada, sangat juga terasa," jelas Sastra Wijaya kepada BBC, pada Rabu dini hari (1/1/2019).
Ahli metereologi menyebut sistem iklim di Samudra Hindia, bernama dipole, adalah pemicu utama suhu sangat panas di Australia.
Editor : Nathania Riris Michico
https://ift.tt/2QcjCCs
January 01, 2020 at 07:24AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kebakaran Australia: PM Morrison Kerahkan Helikopter, Pesawat hingga Kapal Militer"
Post a Comment