PIKIRAN RAKYAT - Seluruh ruang kelas di SDN Awilega di Desa Pageuralam, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya kini dalam kondisi sangat memprihatinkan.
Tidak ada ruang kelas yang dikategorikan layak untuk ditempati untuk kegiatan belajar mengajar.
Dari 7 lokal ruang kelas yang ada, 1 lokal atapnya kini telah ambruk dan tidak bisa dipergunakan lagi.
Sementara 6 lokal lainnya mengalami kerusakan beragam, mulai di bagian lantai terkelupas, dinding dan atap yang telah bolong, retak serta lapuk dimakan usia. Hingga tidak menutup kemungkinan 6 ruang kelas yang ada ini pun terancam ambruk.
Kepala SDN Awilega Dadang Suhara mengatakan, kerusakan di sekolahnya terjadi sejak 2009 lalu, dimana sempat terjadi gempa besar.
Hingga membuat bangunan sekolah retak dan bergeser. Kerusakan makin parah ketika terjadi kembali gempa bumi di tahun 2017, hingga mengakibatkan satu lokal bangunan ambruk.
"Ruangan yang ambruk itu ruang guru dan kepala sekolah. Sejak bencana gempa 2009 dan 2017, sama sekali tidak tersentuh bantuan renovasi atau pembangunan lainnya," ujar Dadang, pada Minggu 16 Februari 2020.
Akhirnya, ruang guru memakai ruang belajar kelas 4, sementara aktivitas 17 orang siswanya di pindahkan ke ruangan bedeg triplek berukuran 2x5 meter tepat di samping bangunan sekolah. Meski pengap tanpa ventilasi udara dan sumpek, namun para siswa tetap semangat untuk meniti ilmu.
Baca Juga: Diduga Ugal-ugalan dan Gagal Salip Bus Mini, Pick Up Masuk Jurang di Salawu Tasikmalaya
Dikatakan Dadang, bangunan sekolahnya ini memang rawan ambruk. Sebab sudah hampir 60 persen bangunan retak dan keropos. Sempat pula Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya datang meninjau lokasi sekolah.
Karena dinilai membahayakan, maka mereka pun memberikan bantuan berupa tenda darurat yang dipakai untuk kegiatan belajar siswa.
"Namun itu telah berselang 3 tahun, kini tenda daruratnya sudah lapuk dan tidak bisa dipergunakan. Akhirnya kami mengambil risiko, pindah kembali ke ruang kelas yang rusak," ujar Dadang.
Belajar disini bukan tanpa acaman, sebab setiap kali hujan turun atau cuaca mendung, maka seluruh siswa yang jumlahnya 114 orang ini pun dipulangkan lebih awal.
Hal itu merupakan permintaan para orang tua siswa yang disepakati di rapat komite sekolah.
Baca Juga: Gelontorkan Dana Rp 211 MilIar untuk Kabupaten Sumedang, Ridwan Kamil Harapkan Kemajuan Desa
Pihak sekolah pun sangat terharu dengan semangat belajar para siswa. Mereka tidak penah mengeluh dan lelah meski setiap hari harus berangkat ke sekolah yang berjarak kurang lebih 4 KM. Sebab diketahui para siswa di SDN Awilega rata-rata berdomisili cukup jauh dari sekolah mereka.
Dadang berharap, jika pemerintah daerah segera cepat tanggap dalam menangani kerusakan di sekolahnya. Sebab sudah beberapa kali pihaknya mengajukan bantuan ke Dinas Pendidikan, namun belum juga membuahkan hasil.
"Akhir tahun 2019 kami ke kantor Dinas Pendidikan kembali. Janjinya sudah masuk pengajuan dan tahun ini bakal mendapatkan bantuan. Semoga saja itu benar," ujar Dadang.
Ketua Komite SDN Awilega Oom Sugiman menjelaskan, beberapa tahun lalu sempat datang dua orang yang mengaku konsultan ke sekolahnya. Mereka berdua mengambil foto dan mendata kerusakan sekolah.
"Bantuan" - Google Berita
February 16, 2020 at 06:29PM
https://ift.tt/2Sx9S72
Beberapa Kali Ajukan Bantuan ke Pemerintah, 7 Ruang Kelas di SDN Awilega Tasikmalaya Terancam Ambruk - Pikiran Rakyat
"Bantuan" - Google Berita
https://ift.tt/36siyzP
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Beberapa Kali Ajukan Bantuan ke Pemerintah, 7 Ruang Kelas di SDN Awilega Tasikmalaya Terancam Ambruk - Pikiran Rakyat"
Post a Comment