Karanganyar — Bantuan modal rehab rumah bagi korban longsor Dusun Dederan Desa Nglegok, Ngargoyoso dinilai kurang. Mereka harus nombok sendiri untuk membangun hunian sesuai keinginan.
“Sebenarnya bantuan segitu masih belum cukup untuk pembangunan. Tapi mau bagaimana lagi adanya segitu. Dari pihak desa saja katanya mau ngasih sekitar Rp 10 Juta, itupun masih dipotong pajak. Paling tidak ya potongannya sekitar Rp1 Juta-Rp 2 Juta. Informasi dana desanya akan turut waktu bulan Maret,” tutur Ami Triyatmi (39), salah satu korban longsor kepada wartawan, Senin (24/2).
Ia belum kembali ke rumahnya dan masih tinggalndu pengungsian sejak dua pekan lalu. Mereka mengungsi usai rumahnya diterjang longsor pada 23 Desember 2019.
Dia mengaku sudah mendapat dana bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Karanganyar sebesar Rp 12 Juta. Nantinya, dapur dan kamar mandi milik Ami akan dibangun di sebelah selatan rumahnya.
“Keluarga saya masih menempati di tempat pengungsian. Ya benar ada bantuan. Nantinya kamar mandi dan dapur akan dibangun di sebelah sini (selatan rumah) dengan luasan Panjang 6 meter dengan lebar tiga meter,” tandasnya.
Selain itu, dikatakan Ami, rumah lama Ami di sisi timur ada dua kamar tak terpakai. Rencananya, kamar tersebut akan dipindah di bagian barat di halaman rumahnya. Ami menginginkannya karena trauma akan kejadian longsor dua bulan yang lalu.
“Kamar tersebut milik anak saya. Meski belum cukup dana, sekiranya ada batuan lagi kami akan memindahkannya,” jelasnya.
Ami merasa sudah tidak betah tinggal di tempat pengungsian. Selain hawanya panas, ia juga pernah mendapati ular yang masuk di rumah pengungsian. Kondisi tersebut mengkhawatirkan keluarganya. Tak hanya itu, tikus juga dering ia dapati di dapurnya. Korban yang sudah kembali dari pengungsian adalah Warso (43).
“Awalnnya sudah dapat izin dari BPBD untuk menempati. namun syaratnya tetap harus siaga dan pindah ke rumah pengungsian di waktu hujan. Yang berani tidur di sini ya bapak (Warso), anak-anak sama saya pada tidak mau karena tidak berani. Namun, setelah dapat izin dari PVMBG boleh menempati lagi, Jadi kami sekeluarga sudah berani menempati hingga sekarang,” kata isteri Warso, Jumini.
Jumini mengatakan, pihak keluarganya sudah menempati rumah sejak Sabtu (9/2). Dia mengatakan, anak-anaknya sempat merasa trauma ketika melihat hujan deras. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka memberanikan diri pindah ke tempat tinggal yang lama.
Dia mengaku sudah mendapat dana bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Karanganyar sebesar Rp 12 Juta. Rencananya, bantuan tersebut ditujukan untuk membangun rumah dan membangun jamban miliknya. Diketahui, jarak rumah Warso dari jurang tebing longsor hanya sekitar tiga meter saja.
“Dari pihak Baznas menyarankan seperti itu. Nantinya, dapur dan kamar mandi yang berada di sisi timur rumah akan dihancurkan kemudian keduanya di pindah di bagian barat rumah. memang tidak dapat rekomendasi dari PVMBG untuk digeser, namun kami juga antisipasi karena kami sudah trauma,” tandasnya.
Dengan mengandalkan dana dari Baznas saja, Jumini mengaku belum cukup untuk membangun dapur dan kamar mandi. Paling tidak, bantuan dari pemerintah segera datang untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Editor : Wahyu Wibowo"Bantuan" - Google Berita
February 24, 2020 at 10:01PM
https://ift.tt/3c1T4g1
Korban Longsor Akui Bantuan Belum Cukup - Timlo Net
"Bantuan" - Google Berita
https://ift.tt/36siyzP
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Korban Longsor Akui Bantuan Belum Cukup - Timlo Net"
Post a Comment